Sosok yang Membawa Jepang Bangkit dari Keterpurukan

Sosok yang Membawa Jepang Bangkit dari Keterpurukan

Shinzo Abe adalah perdana menteri terlama di Jepang. Ia berusaha mengangkat ekonomi negara tersebut dari deflasi kronis dengan kebijakan “Abenomics”-nya yang berani, memperkuat militer dan melawan pengaruh China yang semakin meningkat.

Abe, yang meninggalkan jabatannya pada 2020, ditembak dan dibunuh pada Jumat (8/7) saat pidato kampanye pemilihan. Anak didiknya sekaligus Perdana Menteri Fumio Kishida menyebut tindakan tersebut sebagai hal yang “benar-benar tidak dapat dimaafkan.”

Abe saat itu menjabat sebagai anggota parlemen dan melenggang menjadi perdana menteri pada 2006, berlangsung hanya setahun sebelum kembali untuk tugas kedua yang langka pada 2012 . Ia berjanji untuk menghidupkan kembali ekonomi yang stagnan, melonggarkan batas-batas konstitusi pasifis pasca-Perang Dunia Kedua dan mengembalikan nilai-nilai tradisional.

Sosok yang Membawa Jepang Bangkit dari Keterpurukan

Shinzo Abe, sekretaris jenderal Partai Demokrat Liberal (LDP) yang berkuasa, membubuhkan bunga pada nama calon LDP, saat ia memeriksa kemajuan penghitungan suara di markas LDP di Tokyo 9 November 2003.(Foto: REUTERS/Kimimasa Mayama)

‘Abenomics’

Lima tahun setelah mengundurkan diri, di mana ia menyalahkan penyakit usus kolitis ulserativa sebagai penyebab penguduran dirinya, Abe memimpin Partai LDP yang berhaluan konservatif dan sempat digulingkan pada 2009 kembali ke tampuk kekuasaan.

Mantan perdana menteri Jepang Shinzo Abe sesaat setelah ditembak di Nara, Jepang, 8 Juli 2022. (Kyodo News vía AP)

Mantan perdana menteri Jepang Shinzo Abe sesaat setelah ditembak di Nara, Jepang, 8 Juli 2022. (Kyodo News vía AP)

Namun, deflasi terbukti keras kepala, dan strategi pertumbuhannya menderita pada 2019 akibat kenaikan pajak penjualan dan perang perdagangan China-AS. Pandemi COVID-19 pada tahun berikutnya memicu kemerosotan ekonomi terdalam di Jepang.

Pemimpin Partai Demokrat Liberal oposisi terbesar Jepang Shinzo Abe tiba untuk konferensi pers di Tokyo, Jumat, 16 November 2012. (Foto: AP)

Pemimpin Partai Demokrat Liberal oposisi terbesar Jepang Shinzo Abe tiba untuk konferensi pers di Tokyo, Jumat, 16 November 2012. (Foto: AP)

Dinasti

Kishi adalah seorang menteri kabinet masa perang yang dipenjara tetapi tidak pernah diadili sebagai penjahat perang setelah Perang Dunia Kedua. Dia menjabat sebagai perdana menteri dari 1957 hingga 1960, mengundurkan diri karena kehebohan publik atas pakta keamanan AS-Jepang yang dinegosiasikan ulang.

Perdana Menteri Jepang Shinzo Abe, kiri, menerima bunga dari Kepala Sekretaris Kabinet Yoshihide Suga setelah Suga terpilih sebagai ketua baru partai penguasa Jepang pada pemilihan kepemimpinan Partai Demokrat Liberal (LDP) Senin, 14 September 2020. (Foto: AP)

Perdana Menteri Jepang Shinzo Abe, kiri, menerima bunga dari Kepala Sekretaris Kabinet Yoshihide Suga setelah Suga terpilih sebagai ketua baru partai penguasa Jepang pada pemilihan kepemimpinan Partai Demokrat Liberal (LDP) Senin, 14 September 2020. (Foto: AP)

Sikap Tegas

Pertama kali terpilih menjadi anggota parlemen pada 1993 setelah kematian ayahnya, Abe menjadi terkenal secara nasional dengan mengambil sikap tegas terhadap tetangganya yang tak terduga, Korea Utara, dalam perseteruan atas warga Jepang yang diculik oleh Pyongyang beberapa dekade lalu.

Dia terpilih kembali sebagai presiden LDP untuk masa jabatan tiga tahun ketiga berturut-turut pada tahun 2018 setelah perubahan aturan partai dan, sampai pandemi COVID-19 melanda, beberapa di LDP telah mempertimbangkan perubahan aturan lain untuk memungkinkannya masa jabatan keempat. [ah/rs]

Artikel ini bersumber dari www.voaindonesia.com.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *