SURYA.CO.ID, KOTA SURABAYA – Wali Kota Surabaya, Eri Cahyadi bersama lima kepala daerah di Jawa Timur memperagakan busana hasil kolaborasi lintas daerah dalam acara Karnaval Nang Tunjungan, Minggu malam (30/10/2022). Silih berganti, satu persatu kepala daerah membawakan busana batik di atas catwalk.
Berturut-turut berjalan bersama pasangan masing-masing, adlaha Bupati Lamongan Yuhronur Efendi, Wali Kota Mojokerto Ika Puspitasari, Bupati Mojokerto Ikfina Fahmawati, Bupati Gresik Fandi Akhmad Yani, hingga Bupati Sidoarjo Ahmad Muhdlor Ali bersama istri.
Sembari melambaikan tangan, masing-masing kepala daerah bersama pasangan menyapa para pengunjung. Beraneka motif mulai setelan kemeja, blazer, dan berbagai model pakaian lainnya dikenakan masing-masing dengan anggun.
Menutup aksi para kepala daerah, ada Wali Kota Surabaya, Eri Cahyadi bersama istri, Rini Indriyani bersama istri tidak ketinggalan turut unjuk kebolehan dengan sejumlah kepala daerah lainnya.
Cak Eri menyampaikan rasa terima kasihnya atas kerjasama pada kepala daerah dalam memasarkan produk UMKM Surabaya. Ia begitu bangga produk Kota Pahlawan begitu anggun dikenakan para kepala daerah.
“Acara ini baru kali pertama kita lakukan dengan melibatkan banyak kepala daerah. Ini menjadi bukti, kalau para Kepala daerah berkolaborasi, menjadi kekuatan yang luar biasa,” katanya.
Rencananya, ini bukan kali terakhir acara tersebut akan digelar. Sebaliknya, pemasaran lintas daerah akan diperkuat dengan kolaborasi di event selanjutnya.
“Saya bangga betul dengan warga Surabaya. Hari ini kita yakinkan bahwa produk khas Surabaya layak bersaing dengan produk luar. Insya Allah, acara seperti ini akan terus dilakukan untuk tahun-tahun selanjutnya,” janji Cak Eri.
Pada acara yang digelar Pemkot Surabaya ini, pengunjung telah memadati sepanjang Jalan Tunjungan yang menjadi lokasi acara ini. Sejak sore mereka menikmati berbagai hiburan menarik. Di antaranya ada pameran batik khas Kota Surabaya, pagelaran musik yang menampilkan guestar Ibu kota, permainan tradisional, wisata kuliner, produk UMKM, hingga beberapa produk lainnya.
Salah satu pengunjung, Fian mengaku jauh-jauh datang dari Gresik. Pada acara yang menjadi lokasi pameran batik ini, ia juga berencana untuk menambah koleksi batiknya. “Saya ingin jalan-jalan sekaligus mencari batik. Ini menarik, apalagi kita baru saja ada pandemi,” kata Fian.
Beda halnya dengan Ony yang ingin menikmati waktu akhir pekan dengan menyaksikan peragaan busana para kepala daerah. “Penasaran saja sama fashion show ini,” katanya.
Sebelumnya, Wali Kota Surabaya, Eri Cahyadi mengajak seluruh masyarakat untuk hadir dalam acara perdana yang digelar oleh pemkot kali ini. Cak Eri mengatakan, “Karnaval nang Tunjungan” adalah acara yang digelar untuk memperingati Hari Batik Nasional sekaligus Hari Sumpah Pemuda dan Hari Pahlawan.
“Ada pameran batik, kemudian kami juga mengundang Kepala Daerah se-Gerbang Kertasusila untuk fashion show bersama saya, menggunakan batik khas UMKM-nya Surabaya,” kata Cak Eri.
Ide ini berawal dari semangat mengenalkan batik Surabaya. Menurutnya, batik Surabaya punya ciri khas dan motif yang berbeda dari kota lain. “Batik Surabaya itu yang kita tonjolkan adalah motif Sparkling, Suro dan Boyo, Kya – kya, Semanggi dan sebagainya. Itu semua kalau dipakai luar biasa, apalagi nanti dibuat fashion show para kepala daerah dan artis ibu kota,” terangnya.
Cak Eri Cahyadi itu juga mengajak masyarakat yang hadir untuk mengenakan busana batik. Baik itu kemeja batik, kaos batik, atau busana batik lainnya. “Bagi yang belum punya batik Surabaya, bisa beli di UMKM Karnaval nang Tunjungan,” ajak Cak Eri.
Senada dengan Cak Eri Cahyadi, Ketua Dewan Kerajinan Nasional Daerah (Dekranasda) Surabaya, Rini Indriyani juga mengajak masyarakat untuk hadir menyemarakkan acara perdana yang di gelar oleh pemkot kali ini. Rini menerangkan, batik-batik yang dipamerkan di “Karnaval nang Tunjungan” itu sangat istimewa, karena hasil buah tangan desainer UMKM Surabaya.
Kepala Dinas UMKM dan Perdagangan (Dinkopdag) Kota Surabaya, Fauzie Mustaqiem Yos menambahkan, di acara ini akan ada 24 stand UMKM makanan dan minuman, 42 stand fashion, 6 stand food truck dan 7 stand UMKM Tunjungan Romansa.
“Selain UMKM Batik, kami juga ingin mempopulerkan produk UMKM lainnya. Di dalam acara ini juga ada lomba melukis, e-sport, lomba foto, semua itu kita gelar secara massal di Karnaval nang Tunjungan,” pungkas Yos. ****
Artikel ini bersumber dari surabaya.tribunnews.com.