Serangan Udara Myanmar Hantam Konser, Uni Eropa: Itu Tindakan Brutal!

Serangan Udara Myanmar Hantam Konser, Uni Eropa: Itu Tindakan Brutal!

Jakarta: Perwakilan Khusus Uni Eropa untuk Hak Asasi Manusia Eamon Gilmore mengutuk keras serangan udara militer Myanmar akhir pekan kemarin di negara bagian Kachin. Serangan itu dilaporkan sejumlah media lokal terjadi saat berlangsungnya sebuah konser musik.
 
Tercatat 80 orang tewas, termasuk penyanyi dan musisi yang mengisi acara tersebut. Dilaporkan bahwa pesawat militer Myanmar menjatuhkan empat bom ketika konser berlangsung.
 
Gilmore mengatakan, berkuasanya junta militer secara paksa di Myanmar telah menyebabkan pelanggaran besar-besaran dalam bidang hak asasi manusia (HAM) dan hukum humaniter internasional.





Bagaimana tanggapan anda mengenai artikel ini?


“Kita lihat akhir-akhir ini serangan terhadap sebuah sekolah, eksekusi empat tahanan politik dan tentu saja pengeboman kemarin di negara bagian Kachin. Ini adalah tindakan brutal yang menjadi tanggung jawab militer Myanmar,” katanya dalam jumpa pers bersama media di Jakarta, Rabu, 26 Oktober 2022.
 
Baginya, kata Gilmore, serangan saat konser tersebut sudah jelas ditujukan kepada warga sipil. “Hal ini merupakan pelanggaran serius terhadap hukum humaniter internasional dan memerlukan pertanggungjawaban,” tegasnya.

Bantahan Junta Myanmar

Namun, junta Myanmar membantah klaim bahwa warga sipil termasuk dari puluhan orang yang tewas dalam serangan udara di negara bagian Kachin pada hari Minggu kemarin.
 
Dalam sebuah pernyataan di media nasional Myanmar pada Selasa ini, junta Myanmar menegaskan bahwa sejumlah laporan yang menyebutkan adanya korban sipil dalam jumlah besar di Kachin adalah “berita palsu.” Junta berkukuh bahwa target dari serangan itu adalah sebuah markas milik Pasukan Kemerdekaan Kachin atau KIA.
 
Menurut beberapa laporan media lokal Kachin dan dikutip oleh Myanmar Now, serangan junta Myanmar menghantam sebuah festival atau konser musik yang berlangsung di sebuah situs milik Brigade 9 KIA bernama A Pang Pa, tepatnya di dekat desa Ginsi.
 
Konser musik itu dihadiri sejumlah seniman dan penyanyi lokal Kachin. Setidaknya empat dari mereka tewas akibat terkena ledakan bom di dekat panggung utama, menurut laporan media lokal Kachin.
 
Baca:  Junta Myanmar Bantah Bunuh Warga Sipil dalam Serangan di Kachin
 

(WIL)

Artikel ini bersumber dari www.medcom.id.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *