5 Fakta Kebakaran Pabrik Triplek di Bandung, 12 Jam Lebih Belum Padam

Jakarta: Kebakaran pabrik kayu lapis atau triplek di Kota Bandung, Jawa Barat masih berlangsung. Petugas dikabarkan masih berusaha memadamkan api yang muncul sejak Senin malam, 24 Oktober 2022, itu. 
 
Dilansir dari akun instagram @infokebakaranbdg, lokasi pabrik berada di Jalan Soekarno-Hatta Nomor 501 Kecamatan Lenkong, Kota Bandung. Kebakaran terjadi sekira pukul 20.35, Senin, 24 Oktober 2022. 
 
Berikut sejumlah fakta terkait kebakaran pabrik triplek di Bandung:

1. Alasan kebakaran di Bandung susah dipadamkan

Kepala Diskar PB Kota Bandung, Gun Gun Sumaryana menuturkan bangunan yang terbakar merupakan material kayu pembuatan triplek. Pihaknya cukup kesulitan untuk memadamkan kobaran api karena bahan material yang mudah terbakar dan tahan lama.

“Ini pabrik triplek, bahan materialnya mudah terbakar dan lama juga untuk dipadamkan,” jelas Gun Gun di lokasi kejadian, Selasa, 25 Oktober 2022.
 

2. Kerugian kebakaran di Bandung capai Rp2 miliar

Kebakaran yang menghanguskan pabrik triplek di Bandung menyebabkan kerugian sekitar Rp2 miliar. Kobaran api melahap pabrik triplek yang berada di kawasan Jalan Soekarno-Hatta, Kota Bandung, Jawa Barat, sekitar pukul 20.35 WIB, Senin, 24 Oktober 2022.
 
“Kerugian berdasarkan laporan sekitar Rp2 miliar,” kata Gun Gun.
 

 

3. Tidak ada korban jiwa dalam kebakaran di Bandung

Dinas Kebakaran dan Penanggulangan (Diskar) Kota Bandung memastikan tidak ada korban terluka maupun meninggal dalam kebakaran pabrik triplek di kawasan Jalan Soekarno-Hatta, Kota Bandung, Jawa Barat. 
 
“Alhamdulillah tidak ada korban dalam kejadian ini,” kata Gun Gun.
 
Gun Gun mengatakan pada saat terjadi kebakaran, kondisi pabrik triplek tersebut dalam keadaan kosong. Kebakaran melanda pada malam hari di saat para pegawai pabrik sudah tidak melakukan aktivitas.
 

 

4. Tidak ada sistem pencegahan kebakaran di pabrik triplek Bandung

Kepala Bidang Kesiapsiagaan Operasi Pemadaman dan Penyelamatan Diskar PB Kota Bandung, M Yusuf Hidayat, memastikan bahwa gudang pabrik triplek tersebut tidak memiliki sistem pencegahan kebakaran dan juga tanker air. Sehingga api masih terus berkobar dan membesar meski hampir 12 jam petugas menyemprotkan air.
 
“Alat proteksi kebakaran tidak ada di gedung tersebut. Tapi kita cari sumber air terdekat dari sini, ada di Cijagra, dekat pasar Gordon dan di Supratman. Kendaraan bulak balik untuk mengambil air,” ujarnya.
 

 

5. Petugas pemadam kebakaran mengalami sesak napas

Kepala Bidang Kesiapsiagaan Operasi Pemadaman dan Penyelamatan Diskar PB Kota Bandung, M Yusuf Hidayat, mengatakan tiga petugas Diskar PB mengalami sesak nafas serta terdapat luka karena tergores oleh besi yang terdapat di dinding bangunan. Mereka terpaksa dibawa ke rumah sakit. 
 
“Petugas mengalami sesak nafas, kejang perut, dan mengalami goresan. Ada pertolongan dari PMI (Palang Merah Indonesia), terus dibawa ke Rumah Sakit Bandung Kiwari,” kata Yusuf di lokasi kejadian, Rabu, 25 Oktober 2022.

 

(SYN)