Warga India menanggapi kabar kemenangan Rishi Sunak dalam kontes untuk menjadi perdana menteri Inggris yang baru. Mantan menteri keuangan itu akan menjadi pemimpin non-kulit putih pertama di Inggris, dan ia menghadapi tugas menstabilisasi partai dan negara di tengah gejolak ekonomi dan politik.
Sebagai pemimpin partai yang berkuasa, Rishi Sunak akan mengambil alih posisi perdana menteri dari Liz Truss, yang mundur pekan lalu setelah 45 hari masa jabatannya yang penuh gejolak.
Kemenangan Sunak sangat bersejarah: Ia adalah PM Inggris keturunan Asia Selatan pertama, orang Hindu pertama dan yang termuda dalam 200 tahun.
Sunak lahir pada 1980 di Southhampton dari orangtua keturunan India yang keduanya lahir di Afrika Timur. Kemenangan Sunak sebagai putera dari imigran keturunan India mengundang reaksi dari negara di Asia Selatan itu.
Warga New Delhi, Neeta Mahajan, menyambut gembira.”Kami tentu sangat bangga. Ya, kami sangat bangga mendengarnya.”
Pebisnis Manoj Garg, menyampaikan sentimen senada.”Apabila seorang keturunan India menjadi Perdana Menteri Inggris, Inggris yang sama yang menjajah kami selama bertahun-tahun, apabila salah seorang dari kami (keturunan India) menjadi perdana menteri, maka itu akan menjadi momen membanggakan bagi seluruh India.”
Namun, sebagian warga New Delhi lain seperti Ramesh Soni, punya opini berbeda.”Dia (Rishi Sunak) punya akar India, tapi dia bukan orang India. Dia lahir di tempat lain, kerja di tempat lain (bukan India). Itu tidak berpengaruh (bagi saya). Dia hanya punya nama India, dan wajah India.”
Sementara warga Delhi, Daya Shankar Tiwari, berharap perkembangan baru itu bisa berdampak positif bagi hubungan bilateral. “India dan Inggris akan memiliki hubungan baik, artinya hubungannya akan langgeng. Dampaknya akan baik bagi kita. Hubungan India dan Inggris akan semakin dalam.”
Sunak pada Senin (24/10) diangkat sebagai pemimpin Partai Konservatif dan akan menjadi perdana menteri Inggris yang baru. Perkembangan itu terjadi, setelah saingannya, Penny Mordaunt gagal meraih 100 nominasi dari anggota parlemen.
Sunak akan menjadi perdana menteri ketiga Inggris dalam waktu kurang dari dua bulan. Mantan menteri keuangan ini akan mendapat tugas membangun kembali reputasi fiskal Inggris sementara negara itu tergelincir ke resesi, yang terseret makin dalam karena melonjaknya harga energi, bahan makanan dan hipotek. [vm/lt]
Artikel ini bersumber dari www.voaindonesia.com.