Sebuah pesawat Korean Air yang rusak masih terjebak di rerumputan di sebuah bandara di Filipina Tengah hari Senin (24/10), setelah pesawat itu keluar dari landasan pacu di tengah hujan pada malam sebelumnya. Tidak ada laporan korban cedera di antara 162 penumpang dan 11 awak yang melarikan diri dari pesawat itu dengan peluncur darurat.
Puluhan penerbangan telah dibatalkan. Bandara Internasional Mactan-Cebu, salah satu bandara tersibuk di Filipina, tetap tutup karena pesawat yang mogok di ujung satu-satunya landasan pacu yang dapat digunakan di sana.
Peristiwa menakutkan itu mendorong permintaan maaf terbuka dari presiden Korean Air. Salah satu maskapai penerbangan paling terkemuka di Asia tersebut juga berjanji akan mengambil langkah-langkah guna mencegahnya terulang kembali.
“Kami selalu memprioritaskan keselamatan dalam semua operasi kami, dan kami benar-benar menyesal atas stres dan ketidaknyamanan yang dialami para penumpang kami,” kata Presiden Korean Air Woo Keehong dalam sebuah pernyataan.
Bagian perut depan pesawat itu terpotong dan bagian hidungnya rusak berat. Pesawat itu dalam posisi menukik ke depan di daerah berumput, dengan roda pendaratan depan tidak tampak dan peluncur-peluncur darurat digunakan di setiap pintu. Sebuah lubang robekan tampak di bagian atas pesawat, di dekat pintu depan.
Para pejabat Filipina mengatakan bahan bakar pesawat yang tersisa akan disedot sebelum memulai upaya memindahkan pesawat di ujung landasan pacu. Pihak berwenang juga membuat perhitungan apakah pesawat lain yang terdampar di bandara dapat diizinkan terbang keluar dengan aman.
Puluhan penerbangan dari dan ke provinsi Cebu dibatalkan, termasuk penerbangan maskapai nasional Philippine Airlines, yang semula mengumumkan pembatalan lebih dari 50 penerbangan domestik.
Penyelidikan Filipina atas kecelakaan itu sedang berlangsung.
Pesawat Airbus A330 yang terbang dari Incheon, Korea Selatan, itu berupaya mendarat dua kali sebelum keluar landasan pacu pada upaya ketiganya, kata Korean Air Lines Co. dalam sebuah pernyataan.
“Semua penumpang selamat dan dilayani personel darat,” kata Otoritas Penerbangan Sipil Filipina dalam sebuah pernyataan.
Pada tahun 1981, sebuah jet Boeing 747 Korean Air Lines keluar landasan pacu sewaktu lepas landas dari bandara internasional Manila dan tergelincir hingga berhenti di tepi jalan raya utama. Kecelakaan itu mencederai lebih dari selusin dari sekitar 350 orang di pesawat tersebut. [uh/ab]
Artikel ini bersumber dari www.voaindonesia.com.