Mesin Moderen Bantu Percepat Pembuatan Kain Penutup Kabah

Mesin Moderen Bantu Percepat Pembuatan Kain Penutup Kabah

Kain penutup Ka’bah, yang diganti setiap tahun menjelang penyelenggaran ibadah haji, ternyata dibuat dengan mesin moderen.

Dengan sangat teliti, Sami Mzayen, supervisor di Pabrik Kiswah di Makkah, Arab Saudi, mengawasi sekelompok pekerja terampil yang sedang membordir dengan benang perak dan emas, kain penutup Ka’bah.

Pekerjaan Mzayen memang tidak ringan. Kain penutup Ka’bah yang juga dikenal dengan sebutan kiswah, boleh jadi adalah salah satu kain termahal di dunia Islam. Kain itu terbuat dari bahan sutra murni dan dibordir dengan benang emas, benang perak dan benang hitam.

Mesin Moderen Bantu Percepat Pembuatan Kain Penutup Kabah

Model tirai sutra yang menutupi model pintu Ka’bah terlihat di sebuah pabrik, jelang haji tahunan, di kota suci Mekkah, Arab Saudi 26 Agustus 2017. (REUTERS/ Suhaib Salem)

Kain yang memiliki panjang 14 meter ini ditenun dari sekitar 700 kilogram sutra murni. Hiasan bordirnya terbuat dari benang emas seberat 120 kg dan benang perak seberat 25 kilogram. Biaya total pembuatannya sekitar 25 juta Riyal Saudi atau sekitar $6,66 juta dolar.

“Kain suci Ka’bah dihias dengan 56 satuan bordiran emas. Di divisi ini kami memiliki sekitar 115 karyawan yang terlatih membuat bordiran untuk Ka’bah. Kami membutuhkan sekitar sepuluh bulan untuk menyelesaikan satu kiswah,” jelasnya.

Mzayen, 37, telah enam tahun bekerja di Pabrik Kiswah yang terletak di Kompleks King Abdul Aziz. Ia merasa bangga pada pekerjaannya. Apalagi, ia bisa menyaksikan langsung penggantian kain penutup Ka’bah selama bekerja di sana. Perasaan serupa diungkapkan rekan kerjanya, Suliman al-Lukmani.

“Saya bangga dan bersyukur kepada Tuhan bahwa saya masih bekerja di tempat ini. Saya membuat kain penutup Ka’bah yang suci,” jelasnya.

Para pekerja Saudi mempersiapkan Kiswah, kain sutra yang menutupi Ka'bah, menjelang haji tahunan, di sebuah pabrik di kota suci Mekah, Arab Saudi 15 Juli 2021. (REUTERS/Ahmed Yosri)

Para pekerja Saudi mempersiapkan Kiswah, kain sutra yang menutupi Ka’bah, menjelang haji tahunan, di sebuah pabrik di kota suci Mekah, Arab Saudi 15 Juli 2021. (REUTERS/Ahmed Yosri)

Sebelum pembordiran, yang dulu dilakukan seluruhnya dengan tangan alias disulam, ayat-ayat Al-Qur’an dan dekorasi lainnya sebelumnya dicetak di atas kain sutra hitam polos dengan kapas. Mesin-mesin moderen kemudian menggantinya dengan bordiran benang.

Al-Lukmani membenarkan bahwa mesin-mesin moderen sudah dilibatkan dalam beberapa tahun ini untuk pembuatan kiswah. Berkat bantuan mesin-mesin, kiswah bisa diproduksi lebih cepat, dan hasil bordirannya lebih akurat.

Seorang pekerja Saudi mengenakan masker saat mempersiapkan Kiswah, kain sutra yang menutupi Ka'bah, menjelang haji tahunan, di sebuah pabrik di kota suci Mekah, Arab Saudi 15 Juli 2021. (REUTERS/Ahmed Yosri)

Seorang pekerja Saudi mengenakan masker saat mempersiapkan Kiswah, kain sutra yang menutupi Ka’bah, menjelang haji tahunan, di sebuah pabrik di kota suci Mekah, Arab Saudi 15 Juli 2021. (REUTERS/Ahmed Yosri)

“Pemerintah kami dan departemen dua masjid suci yang terlibat langsung dalam kegiatan ibadah haji memang mendatangkan teknologi modern yang dapat membantu kami dalam pembuatan kain penutup Ka’bah.”

Pabrik pembuatan kiswah sering dikunjungi oleh ribuan jemaah setiap tahunnya.

Menurut kalender Islam, Ka’bah akan diselubungi kiswah baru setiap tahun pada hari kesembilan bulan Dzulhijjah. Waktu itu bertepatan dengan hari di mana jemaah haji meninggalkan dataran di kaki Gunung Arafah. [ab/uh]

Artikel ini bersumber dari www.voaindonesia.com.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *