Permudah Klaim, Cara Manulife Perkuat Tenaga Pemasar demi Tingkatkan Penetrasi Proteksi

Permudah Klaim, Cara Manulife Perkuat Tenaga Pemasar demi Tingkatkan Penetrasi Proteksi

SURYA.CO.ID, KOTA SURABAYA – Industri asuransi mulai menggeliat seiring berangsur pulihnya kondisi ekonomi pasca pandemi Covid 19. Hal itu menjadi peluang besar bagi perusahaan asuransi jiwa untuk kembali menggarap pasar yang mulai tumbuh ke arah normal.

“Kami menyadari minat masyarakat Indonesia terhadap asuransi mulai meningkat terutama sejak adanya pandemi. Hal ini terlihat dari hasil survey Manulife Asia Care 2020 yang yang menyatakan 72 persen responden Indonesia ingin membeli polis baru dalam enam bulan ke depan,” kata Novita J Rumngangun, Direktur & General Manager Agency PT Asuransi Jiwa Manulife Indonesia (Manulife Indonesia) di Jakarta, Minggu (8/10/2022).

Tingginya minat berasuransi ternyata berdampak pada peningkatan kinerja perusahaan asuransi jiwa, termasuk Manulife Indonesia.

Tercatat, sepanjang 2021, Manulife Indonesia meraih pendapatan bersih premi asuransi Rp 12,1 triliun. Jumlah itu meningkat 42 persen dibandingkan 2020. Pertumbuhan signifikan itu didorong kenaikan pendapatan premi di tahun yang sama.

Kinerja premi bisnis baru di 2021 tumbuh 35 persen dari sebelumnya Rp 5,6 triliun menjadi Rp 7,5 triliun (berdasarkan Annualized Premium Equivalent).

Industri asuransi nasional pada masa pandemi juga tumbuh dua digit, walaupun tidak sebesar Manulife Indonesia. Berdasarkan Laporan Kinerja 2021 dari 58 perusahaan anggota Asosiasi Asuransi Jiwa Indonesia (AAJI), industri asuransi jiwa mencetak pendapatan Rp241,2 triliun atau naik 12 persen.

Novita menjelaskan, Manulife senantiasa melakukan inovasi produk dan layanan untuk memenuhi kebutuhan keuangan masyarakat yang beragam. Manulife juga melakukan inovasi layanan seperti MiEclaim yang mempermudah nasabah dalam mengajukan claim melalui kanal digital.

Termasuk membekali para tenaga pemasar dengan berbagai platform digital untuk memudahkan mereka memenuhi kebutuhan nasabah dan masyarakat luas. Terutama dalam hal kemudahan pencairan klaim. “Sepanjang tahun 2021, Manulife Indonesia membayar klaim senilai Rp 8,9 triliun,” ujar Novita.

Novita optimistis kinerja Manulife Indonesia semakin positif melihat kondisi ekonomi Indonesia. Tercatat, pada 2019, agen Manulife Indonesia sebanyak 4.593 orang. Kemudian pada 2020 melonjak menjadi 5.978 orang, dan hingga September 2022, sudah mencapai 8.589 agen.

Peningkatan signifikan itu sesuai target yang ditetapkan di awal tahun yakni penambahan 7.777 agen baru di tahun ini.


Artikel ini bersumber dari surabaya.tribunnews.com.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *