Dana Moneter Internasional (IMF) pada hari Jumat (7/10) mengumumkan akan memberikan bantuan darurat senilai $1,3 miliar (sekitar Rp19,8 triliun) kepada Ukraina melalui program bantuan krisis pangan barunya.
Paket bantuan itu akan membantu memenuhi “kebutuhan neraca pembayaran yang mendesak… sambil memainkan peran sebagai katalis dukungan keuangan masa depan dari para kreditur dan donor Ukraina,” kata IMF melalui sebuah pernyataan.
“Skala dan intensitas perang Rusia melawan Ukraina yang dimulai lebih dari tujuh bulan lalu telah menyebabkan penderitaan manusia yang luar biasa dan kesulitan ekonomi… PDB riil diproyeksikan berkontraksi sebesar 35 persen pada 2022 dibandingkan dengan 2021 dan kebutuhan pembiayaan tetap sangat besar.”
Presiden Ukraina Volodymyr Zelenskyy telah mengumumkan bantuan IMF itu pada Jumat pagi. “Dana itu akan dikirimkan ke Ukraina hari ini,” katanya di Twitter. Ia berterima kasih kepada direktur pelaksana IMF sebagai pemberi pinjaman krisis, Kristalina Georgieva, dan dewan eksekutifnya.
IMF juga mengatakan, otoritas Ukraina “berhak mendapat kredit besar karena telah mempertahankan tingkat stabilitas keuangan makro yang penting dalam keadaan yang sangat menantang ini.”
Sementara dari sisi IMF, Georgieva mengatakan, kebijakan-kebijakan penting telah diarahkan untuk menjaga pengeluaran prioritas dan menjaga stabilitas keuangan.
“Kreditur dan donor – melalui para Direktur Eksekutif IMF terkait – telah memberi isyarat bahwa mereka berniat untuk terus mendukung Ukraina secara finansial untuk membantu mencapai jalur pertumbuhan yang seimbang dan keberlangsungan eksternal jangka menengah,” tambahnya.
Pekan lalu, Bank Dunia memberikan bantuan tambahan kepada Ukraina sebesar $530 juta (sekitar Rp8,1 triliun) untuk “memenuhi kebutuhan mendesak yang diakibatkan oleh invasi Rusia.” Bank Dunia mengaku sudah mengeluarkan hampir $13 miliar (sekitar Rp198 triliun) dalam bentuk pendanaan darurat bagi Ukraina, di mana $11 miliar di antaranya telah dicairkan.
Pada hari yang sama, Kongres AS juga menyetujui paket bantuan senilai $12,3 miliar (sekitar Rp188 triliun) bagi Ukraina, termasuk perlengkapan militer senilai $3,7 miliar. Secara keseluruhan, AS telah memberikan $65 miliar (hampir Rp1.000 triliun) kepada Kyiv, sejak Rusia menginvasinya Februari lalu. (rd/pp)
Artikel ini bersumber dari www.voaindonesia.com.