Suara.com – Kisah Nabi Muhammad lengkap menjadi panutan bagi setiap umat muslim untuk diterapkan di dalam kehidupan. Mengingat sangat banyak sifat baik dari Nabi Muhammad SAW yang patut diteladani. Kisah Nabi bukan hanya sekedar dongeng semata, namun benar-benar dijelaskan dalam Al-Quran dan hadits.
Salah satu momen untuk mengenang Nabi Muhammad ketika beliau masih hidup yakni pada saat perayaan Maulid Nabi. Bagaimana kisah semasa Rasulullah SAW ketika masih hidup sampai beliau wafat memberikan banyak sekali pembelajaran meskipun tidak selalu bahagia dan menyenangkan.
Sebagai manusia paling dimuliakan Allah SWT, Nabi tetap mendapatkan tantangan dan cobaan yang berat dari Allah SWT. Meskipun begitu Nabi tetap menjalankan perintah Allah SWT untuk menyebarkan kebenaran dengan mengajak kaum jahiliyah memeluk agama Islam.
Kisah Nabi Muhammad dari Lengkap, Lahir Hingga Wafat
Baca Juga:
15 Ucapan Maulid Nabi Muhammad dalam Bahasa Inggris, Bagikan ke Media Sosial
Berikut ini kisah Nabi Muhammad SAW lengkap dari lahir hingga wafat yang patut diteladani setiap umat Islam.
1. Kisah Kelahiran Nabi Muhammad SAW
Berdasarkan sejarah, Nabi Muhammad SWT lahir di kota Makkah pada hari Senin, 12 Rabi’ul Awal atau pada tahun 571 di dalam kalender Romawi. Rasulullah lahir dari ibu bernama Aminah dan ayahnya bernama Abdullah.
“Rasulullah shallallahu ‘alahi wa sallam pernah ditanya mengenai puasa pada hari Senin, lantas beliau menjawab, hari Senin adalah hari aku dilahirkan,”
Tahun kelahiran Nabi juga disebut sebagai Tahun Gajah yaitu tahun ketika pasukan gajah di bawah pimpinan Abrahah Habasyah menyerang Ka’bah. Dengan segala kebesarannya, Allah SWT menghentikan pasukan gajah melalui burung Ababil yang melemparinya dengan batu kecil.
Baca Juga:
Contoh Teks Pidato Maulid Nabi 2022 untuk Acara Peringatan Lahirnya Nabi Muhammad SAW
Kisah kelahiran Nabi Muhammad SWT ini dijelaskan di dalam Surah Al Fil yang berarti Tahun Gajah. Rasulullah SAWlahir di masa ini kemudian dibesarkan sebagai seorang anak yatim karena ayahnya, Abdullah meninggal dunia sebelum usianya genap 3 Tahun. Semasa kecil, Nabi akhirnya dibesarkan oleh kakeknya, Abdul Muthalib.
2. Masa Kecil Nabi Muhammad SAW
Nabi Muhammad SAW terlahir dalam keadaan yatim di rumah Abu Talib. Semasa ia kecil, Rasulullah SAW tumbuh dan menjalani kehidupan seperti anak kecil pada umumnya. Lestarinya tradisi Quraisy pada zaman dahulu, pada hari kedelapan belas setelah kelahirannya membuat ibunya harus menyembunyikan Nabi di pedalaman.
Tradisi Quraisy ini terpaksa membuat Nabi Muhammad SAW tidak merasakan kasih sayang ibunya saat ia berumur 8 sampai 10 tahun. Hal ini membuat Nabi berada di bawah asuhan Halimah binti Sa’diyah (ibu susunya) selama tiga tahun. Rasulullah SAW tumbuh menjadi anak yang tanggap, baik dan cerdas pada masanya.
3. Masa Remaja Nabi Muhammad SAW
Ketika masa remaja, Nabi Muhammad SAW terjaga dari segala perbuatan yang merugikan orang disekitarnya. Sampai suatu ketika, Rasul pun bercerita saat ia dua kali duduk mendengarkan pesta pernikahan di zaman Jahiliyah.
Allah SWT justru menutup telinganya sampai ia tertidur dan terbangun keesokannya. “Setelah itu, aku tidak pernah lagi berniat mengikuti perbuatan buruk.” (HR Thabrani).
Nabi kemudian menginjak usia 20 tahun di Mekah yang bertepatan dengan peristiwa Harbul Fijar antara Kabilah Quraisy melawan Qais dan Aylan.
4. Nabi Muhammad SAW Dewasa
Saat memasuki usia dewasa, Nabi Muhammad semakin menekuni dunia bisnis. Ia pun memutuskan untuk berdagang dengan sahabat terbaiknya yaitu Saib bin Abi Saib. Barulah ketika menginjak usia 25 tahun, Rasulullah SAW menjalin kerja sama bisnis dengan seorang wanita kaya raya yakni Siti Khadijah.
Perkenalan Muhammad dengan Siti Khadijah berawal dari dunia perniagaan. Perempuan tersebut sudah biasa membiayai kafilah perdagangan Mekkah ke Suriah untuk kemudian membagi keuntungan bersama mitranya. Hal tersebut kemudian menjadi alasan bagi keduanya dalam melakukan perjalanan dagang.
5. Pernikahan Nabi Muhammad SAW dan Khadijah
Seringnya Muhammad dan Khadijah melakukan kegiatan perdagangan, membuat Khadijah merasa kian tertarik dengan Nabi. Perempuan tersebut akhirnya mengutus salah seorang sahabatnya, Nafisah binti Umayyah untuk menyampaikan keinginannya yaitu melamar Nabi Muhammad.
Nabi Muhammad SAW pun lantas menyampaikan kabar gembira ini kepada para pamannya. Salah satunya yaitu, Hamzah bin Abdul Muthalib lalu ia mendatangi rumah Khuwailid bin Asad dengan Muhammad SAW untuk melamar Khadijah. Tak lama setelah lamaran itu, keduanya menikah ketika Nabi berusia 28 tahun.
6. Nabi Muhammad Mendapatkan Wahyu Pertama
Sebelum diangkat menjadi Rasul, Nabi Muhammad SAW telah mendapatkan beberapa karunia yang istimewa dari Allah SWT. Seperti wajahnya selalu terlihat bersinar dan bersih. Hal ini menjadi salah satu pertanda kebesaran Allah SWT yang menandakan jika kedatangan Nabi terakhir dengan kedudukan yang tertinggi sampai akhir zaman.
Suatu hari Nabi Muhammad SAW mendapatkan sebuah mimpi saat Malaikat Jibril menghampirinya. Saat itu Rasul sedang menyendiri di dalam Gua Hira tepatnya yakni di samping Jabal Nur. Kemudian, turunlah wahyu pertama dari Allah yakni Surah Al – ‘Alaq 1 – 4.
7. Dakwah Pertama Nabi Muhammad SAW
Nabi Muhammad SAW selama ini menjalankan dakwah secara diam-diam. Karena ancaman kaum jahiliyah yang begitu menentang bahkan sampai mengancam akan membunuhnya. Sampai suatu ketika Nabi memulai dakwahnya secara terang-terangan.
Dakwah ini dilkukan pertama kali pada keluarga paling dekat yaitu kalangan Bani Hasyim. Saat itu, hanya Ali bin Abu Thalib yang mau menerima lalu memutuskan untuk beriman kepada Allah SWT. Sementara Abu Thalib, paman Rasul ikut melindungi saat ia berdakwah.
Dakwah secara terang-terangan tersebut tentu selalu mendapatkan pertentangan oleh kaum Quraisy. Bahkan beberapa orang menyebut jika Nabi Muhammad SWT gila dan melemparkan kotoran ke arah Nabi. Pertentangan ini tidak hanya datang dari kaum Quraisy, Abu Jahal dan Abu Lahab pamannya bahkan juga ikut menentang Rasul selama ia berdakwah.
8. Banyak Pertentangan dari Kaum Kafir Quraisy
Bersama dengan kaum kafir Quraisy lainnya, Abu Jahal dan juga Abu Lahab menentang dakwah Rasulullah SAW. Keduanya bahkan memutuskan untuk mendesak pengikutnya agar meninggalkan Nabi. Mereka khawatir jika ajara Muhammad SAW hanya akan merusak agama nenek moyang yaitu menyembah berhala.
9. Perintah Berzakat dan Kurban di Zaman Rasulullah SAW
Kondisi kaum Muslimin yang mulai sejahtera pada tahun kedua Hijriah, muncul sehuah perintah untuk zakat. Nabi Muhammad SAW kemudian langsung mengutus Mu’adz bin Jabal untuk menjadi Qadli di Yaman.
Selain itu, Nabi Muhammad SAW mendapatkan perintah qurban ketika sedang melakukan haji Wada di Mina. Saat itulah, Rasulullah SAW menyembelih sebanyak 100 ekor unta. Beliau menyembelih sendiri 63 ekor sementara sisanya ia serahkan kepada Ali Bin Abi Thalib.
10. Wafatnya Nabi Muhammad SAW
Rasulullah SAW wafat bersamaan dengan turunnya wahyu Allah SWT yaitu Surat Az Zumar ayat 30, yang artinya
“Sesungguhnya kamu akan mati dan sesungguhnya mereka akan mati pula.”.
Diketahui, Nabi Muhammad mulai sakit pada bulan Shafar tahun 11 Hijriah. Beliau awalnya menderita sakit kepala dan demam hingga pada akhirnya membuat suhu tubuhnya meninggi. Kondisi tersebut terus terjadi selama kurang lebih 2 minggu. Rasulullah SAW akhirnya mengunjungi rumah istri-istrinya lalu tibalah ia di kediaman Aisyah dengan badan yang lemah. Tak lama setelah itu, kemudian Rasul meninggal dunia.
Kabar meninggalnya Rasul ini membuat seluruh penduduk Mekkah sangat bersedih. Mereka merasa kehilangan sosok yang begitu bijak dan mulia.
Demikian tadi ulasan mengenai Kisah Nabi Muhammad dari lengkap. Semoga menambah keimanan kita semua!
Kontributor : Putri Ayu Nanda Sari
Artikel ini bersumber dari www.suara.com.