Amerika Serikat telah meningkatkan bantuannya untuk mengatasi banjir di Pakistan. Kementerian Luar Negeri Pakistan mengatakan itu Selasa (27/9), setelah menjanjikan bantuan senilai $56,1 juta, Washington mengumumkan akan mengalokasikan tambahan sebesar $10 juta.
Washington adalah penyumbang bantuan terbesar untuk Pakistan yang kekurangan dana dan sedang kesulitan menyediakan tenda, makanan, dan persediaan lainnya untuk ratusan ribu orang yang tinggal di kamp-kamp darurat setelah mengungsi akibat banjir. Catatan pemerintah menunjukkan, 1.638 orang tewas terkait banjir sejak pertengahan tahun ini.
Pengumuman terbaru datang beberapa pekan setelah AS menciptakan jalur penerbangan khusus urusan kemanusiaan untuk membantu negara Asia Selatan yang miskin itu. Setelah skala kehancuran terpeta jelas, PBB meminta dana darurat $160 juta untuk membantu lebih dari 33 juta orang yang terdampak banjir.
Pernyataan kementerian itu menyusul pertemuan antara Menteri Luar Negeri Pakistan Bilawal Bhutto-Zardari dan Menteri Luar Negeri AS Antony Blinken di Washington, sehari sebelumnya. Menurut pernyataan itu, keduanya membahas banjir yang belum pernah terjadi sebelumnya, yang sebagian disebabkan oleh perubahan iklim, dan Bhutto-Zardari berterima kasih kepada pemerintah AS atas bantuannya.
“Tidak ada negara yang dapat menangani krisis sebesar ini sendirian,” kata kementerian itu, mengutip pernyataan Bhutto-Zardari kepada Blinken. Menteri luar negeri itu juga mengatakan bahwa Pakistan adalah “salah satu penghasil emisi terendah dan ironisnya salah satu yang paling parah terkena dampak perubahan iklim.“
Bhutto-Zardari menambahkan, Pakistan menuntut keadilan iklim dan meminta bantuan mitra-mitranya untuk pulih dari bencana banjir. Menurut pernyataan itu, Blinken menyatakan belasungkawa atas jatuhnya korban jiwa dan kerugian ekonomi yang luar biasa besar, serta komitmen AS untuk membantu Pakistan.
Kehancuran yang ditimbulkan oleh banjir musim panas ini di Pakistan juga telah menyoroti efek yang tidak proporsional dari perubahan iklim di negara-negara miskin. Para ahli mengatakan Pakistan hanya bertanggung jawab atas 0,4% dari emisi dunia yang dituding sebagai penyebab perubahan iklim. [ab/uh]
Artikel ini bersumber dari www.voaindonesia.com.