Punya HKI Terbanyak di Bidang Stem Cell, Dokter Purwati Dianugerahi Rekor MURI Dunia

Punya HKI Terbanyak di Bidang Stem Cell, Dokter Purwati Dianugerahi Rekor MURI Dunia

SURYA.CO.ID, JAKARTA – Dosen Fakultas Vokasi Universitas Airlangga DR dr Purwati SpPD K-PTI FINASIM dianugerahi Rekor MURI sebagai penerima Hak Kekayaan Intelektual (HKI) terbanyak di bidang stem cell atau disebut juga sel punca. 

Piagam penghargaan diserahkan langsung oleh pendiri MURI, Jaya Suprana kepada doktor Purwati di Galeri MURI, Jakarta, Selasa (5/7/2022). 

“Konsep stem cell menunjukkan ketauhidan Allah SWT, Sang Pencipta langit dan bumi, di mana semua bermula dari ‘Yang Satu’ dan ‘Awal’, sebelum semua ada. Bila kita perhatikan, hierarki stem cell paling tinggi bersifat totipotent yang dipunyai oleh sebuah sel zigot yang kemudian ber-proliferasi dan berdiferensiasi menjadi turunan-turunannya,” jelas Purwanti didampingi Dekan Fakultas Vokasi Unair, Anwar Ma’ruf. 

“Pada akhirnya membentuk milyaran sel berupa jaringan dan organ hingga tubuh yang utuh. Stem cell tersebut mempunyai kemampuan istimewa untuk memperbaharui atau meregenerasi dirinya sendiri dan berbiak sesuai dengan garisnya,” lanjut penyuka travelling ini.

Menurut Purwati, pengembangan riset dan penyelenggaraan stem cell di Indonesia tidak kalah dibandingkan di luar negeri. Salah satu rekognisi untuk hasil riset tersebut selain publikasi internasional maupun nasional pada berbagai jurnal ilmiah juga dapat diketahui melalui penetapan HKI.

Pusat Penelitian dan Pengembangan Stem Cell Unair yang dikepalainya turut berkontribusi dalam bentuk serangkaian riset terkait stem cell dan modifikasinya serta turunannya, khususnya dengan membangun jejaring dengan institusi dalam maupun luar negeri.

Sebagian hasil riset tersebut didaftarkan sebagai Kekayaan Intelektual (KI) dengan rincian, empat paten mandiri dengan berjudul ‘Adipose Derived Stem Cell Tissue Engineering untuk Terapi Ulkus Diabetik’, ‘Rekayasa Sel Punca Pulpa Gigi untuk Meningkatkan Penyatuan Implan Gigi’, ‘Prototipe Limfosit TCD4+ yang Resisten Terhadap Infeksi HIV, dan ‘Medium Transport untuk Terapi Sel Punca (Transport Stem Cell Medium/TSC Medium)’.

Kemudian, satu paten bersama dengan judul ‘Jaringan Tulang Rawan Rekayasa untuk Terapi Osteoartritis dari Kombinasi Sel Progenitor Kondrosit dan Scaffold Tulang Rawan’. 
Selanjutnya, satu paten sederhana bersama bertajuk ‘Metode Pembuatan Sel Punca dari Darah Tali Pusat Manusia untuk Regenerasi Kulit’. 

Tambahan, tiga hak cipta masing-masing berjudul ‘Basic Science Stem Cell dan Metabolit’, ‘Basic Science Jaringan dan Bio-Engineering’, dan “Riset dan Aplikasi Stem Cell, Metabolit, dan Bio-Processing’.

Purwati memastikan penelitian manfaat stem cell masih terus berjalan. Sejauh ini sudah dapat menjadi solusi dari berbagai penyakit degeneratif yang belum ada obatnya maupun cancer. 


Artikel ini bersumber dari surabaya.tribunnews.com.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *