Jaga Harga, Bulog NTT Gelontorkan 17.707 Ton Beras Selama Operasi Pasar

Jaga Harga, Bulog NTT Gelontorkan 17.707 Ton Beras Selama Operasi Pasar

NTT: Perum Bulog melaksanakan program Ketersediaan Pasokan dan Stabilisasi Harga (KPSH) atau operasi pasar di seluruh wilayah Indonesia. Kegiatan ini bertujuan menjaga stabilitas harga beras di pasar.
 
Adapun Bulog Kanwil Nusa Tenggara Timur (NTT) telah menggelontorkan 17.707 ton beras ke pasar sejak Januari sampai September 2022. Pemimpin Wilayah Perum Bulog Kanwil NTT Mohamad Alexander mengeluarkan instruksi ke seluruh jajaran untuk memastikan program KPSH dimasifkan agar tidak ada gejolak harga di tingkat konsumen.
 
“Masyarakat jangan khawatir, Bulog menjamin kebutuhan beras tersedia di masyarakat dengan harga terjangkau walau di pasaran ada sedikit kenaikan harga. Kami melakukan pemantauan secara terus menerus di tengah situasi saat ini, berdasarakan pencatatan harga beras hanya mengalami sedikit kenaikan dikarenakan faktor kenaikan harga BBM,” kata Mohamad di Kupang, Sabtu, 24 September 2022.

Bagaimana tanggapan anda mengenai artikel ini?


Kegiatan operasi pasar digelar Bulog Kanwil NTT ini terbukti efektif menjaga stabilitas harga beras di tingkat konsumen. Kegiatan ini juga merupakan realisasi dari tiga pilar ketahanan pangan yang ditugaskan kepada Bulog yaitu ketersediaan, keterjangkauan dan stabilitas.
 
“Yang menjadi fokus kami saat ini adalah stabilitas harga beras di masyarakat, untuk itu kami akan upayakan semaksimal mungkin pelaksanaan program stabilisasi tersebut tanpa ada unsur kepentingan apapun kecuali kepentingan rakyat, terlebih ditengah situasi seperti sekarang,” tambah Mohamad.
 
Baca: Bulog Banjiri Stok Beras hingga 650 Ribu Ton
 
Ia menjelaskan Bulog akan menggunakan seluruh instrumen yang ada untuk menjamin ketersediaan pangan ini. Selain memiliki jaringan infrastruktur kantor dan gudang yang tersebar sampe pelosok NTT.
 
“Kami pastikan juga bahwa seluruh jaringan yang bekerjasama dengan Perum Bulog sudah menyediakan kebutuhan beras di tingkat lokal baik secara offline maupun online, juga outlet-outlet binaan rumah pangan kita (RPK) yang tersebar di seluruh Nusa Tenggara Timur,” ujarnya.
 
Menurutnya, Bulog terus berkoordinasi dengan pemerintah daerah guna menjaga harga beras di tingkat konsumen agar tetap stabil atau tidak mengalami lonjakan.
 

(NUR)

Artikel ini bersumber dari www.medcom.id.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *