News  

IHSG berpotensi kembali melemah, dibayangi kekhawatiran resesi global

IHSG berpotensi kembali melemah, dibayangi kekhawatiran resesi global

Untuk hari ini IHSG berpotensi untuk kembali melemah. Harga minyak yang turun 10 persen diperkirakan akan membalikkan arah pergerakan saham-saham komoditas…

Jakarta (ANTARA) – Indeks Harga Saham gabungan (IHSG) Bursa Efek Indonesia (BEI) pada Rabu pagi dibuka melemah, dibayangi kekhawatiran terjadinya resesi ekonomi global.

IHSG dibuka melemah 11,22 poin atau 0,17 persen ke posisi 6.692,04. Sementara kelompok 45 saham unggulan atau Indeks LQ45 turun 2,4 poin atau 0,25 persen ke posisi 954,72.

“Untuk hari ini IHSG berpotensi untuk kembali melemah. Harga minyak yang turun 10 persen diperkirakan akan membalikkan arah pergerakan saham-saham komoditas seperti minyak dan gas, batu bara, dan metal,” tulis Tim Riset Surya Fajar Sekuritas dalam kajiannya di Jakarta, Rabu.

Kebangkitan IHSG yang terjadi kemarin diperkirakan akan berganti menjadi pelemahan pada hari ini dipicu kekhawatiran resesi global.

Di sisi lain, penurunan harga minyak global akan menguntungkan saham-saham konsumer yang memiliki basis pasar domestik.

Baca juga: Harga minyak anjlok, terseret meningkatnya kekhawatiran resesi global

Selain itu enam BUMN yaitu KRAS, SMGR, WSKT, ADHI dan GIAA telah memperoleh izin DPR untuk melakukan penambahan modal melalui Hak Memesan Efek Terlebih Dahulu (HMETD) atau right issue.

IHSG hari ini berpotensi bergerak variatif dengan peluang pelemahan dengan indikasi pergerakan sideways ke depan dengan level support 6.580 dan level resisten 6.675.

Dari eksternal, bursa Amerika bergerak variatif dalam perdagangan tadi malam. Indeks Dow Jones ditutup turun namun Indeks Nasdaq berhasil melaju kencang.

Pasar diselimuti kekhawatiran potensi resesi. Hal itu terindikasi dari inversi imbal hasil (yield) di mana yield dari obligasi Pemerintah AS tenor 10 tahun turun di bawah yield  obligasi Pemerintah AS tenor 2 tahun, yang secara historis mengindikasikan potensi resesi.

Baca juga: Wall Street ditutup bervariasi, Indeks Dow Jones jatuh 129,44 poin

Di sisi lain, harga minyak global turun 10 persen dan menyebabkan saham-saham minyak menjadi pemberat.

Dari Eropa, bursa saham bergerak melemah kemarin. Mata uang Euro turun tajam terhadap dolar AS ke level terendah dalam dua dekade. Hal itu disebabkan oleh ketakutan terhadap resesi di Zona Eropa.

Sementara itu bursa Asia bergerak menguat. Bank Sentral Australia menaikkan suku bunga acuan 50 basis poin, sesuai dengan estimasi konsensus.

Bursa saham regional Asia pagi ini antara lain Indeks Nikkei melemah 326,37 poin atau 1,24 persen ke 26.097,1, Indeks Hang Seng turun 130,91 poin atau 0,6 persen ke 21.722,16, dan Indeks Straits Times menguat 7,86 poin atau 0,25 persen ke 3.111,97.

Baca juga: Saham China dibuka melemah, Indeks Shanghai turun 0,38 persen

 

Pewarta: Citro Atmoko
Editor: Risbiani Fardaniah
COPYRIGHT © ANTARA 2022

Artikel ini bersumber dari www.antaranews.com.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *