Chikako Fujii telah tinggal di Tokyo tanpa membayar sesenpun tagihan listrik selama 10 tahun terakhir ini.
Perempuan berusia 62 tahun ini membangkitkan sendiri listriknya dengan menggunakan empat panel surya yang dipasang di balkon apartemennya.
Panel-panel itu dapat menghasilkan rata-rata 1.000 watt pada hari yang cerah. Daya tersebut cukup baginya untuk menggunakan peralatan listriknya yang terbatas dan untuk menerangi rumahnya pada malam hari selama beberapa hari.
Fujii, yang mencari nafkah sebagai seniman pewarna teksil, tidak memiliki TV, pengeras suara, mesin cuci, pengatur udara (AC), atau alat penyedot debu. Ketika hari cerah, ia menaruh bahan makanan apapun yang hendak ia masak di dalam sebuah panci hitam tertutup di balkonnya selama beberapa jam.
Untuk memasak nasi dan membakar kue yang memerlukan lebih banyak panas, ia menggunakan pemasak tenaga surya. Ia mengatakan, “Pada hari-hari cerah, sepotong ikan dapat dimasak sekitar satu jam dan sepotong dada ayam akan perlu waktu sekitar satu setengah jam.”
Ia juga menggunakan lilin untuk memanaskan makanan. Fujii menambahkan, “Saya memulai gaya hidup ini karena Gempa Besar di Jepang Timur pada tahun 2011. Tidak lama setelah gempa, ada pemadaman bergilir beberapa kali di sini, jadi listrik mendadak dipadamkan. Saya merasa saya harus menyiapkan listrik sendiri. Jadi, saya memasang panel surya.”
Ketika hujan, ia menggenjot sepeda pembangkit listrik pada pagi hari selama sekitar 10 menit. Ini dapat menghasilkan listrik sekitar 10 watt.
Fujii mengatakan daya tersebut cukup untuk menyalakan bohlam selama tiga jam.
Beberapa orang menyebut gaya hidupnya Spartan: ketat, sederhana, tanpa kemewahan, Tetapi Fujii mengatakan ia hanya melakukan hal-hal yang menurutnya menyenangkan dan ramah lingkungan.
Namun, usianya yang telah lanjut dan musim panas yang terik membuat ia mempertimbangkan untuk mengakhiri gaya hidup seperti ini. Fujii sekarang lebih optimistis karena energi listrik yang lebih bersih tersedia di Jepang, dibandingkan dengan satu dekade silam.
Fujii baru-baru ini membeli sebuah kulkas kecil yang dijalankan dengan panel-panel suryanya. Ia mengatakan ia akan terus memasak dengan tenaga matahari bahkan jika ia terhubung lagi dengan jaringan listrik komersial.
Fujii mengatakan, “Makanan yang dimasak dengan tenaga surya lezat dan memasaknya tidak menggunakan gas atau listrik. Ini bermanfaat kalau terjadi bencana alam. Saya ingin terus memasak dengan tenaga surya dan mengembangkan keterampilan saya.” [uh/ab]
Artikel ini bersumber dari www.voaindonesia.com.