6 Penyebab Setir Mobil Tidak Kembali Setelah Belok

6 Penyebab Setir Mobil Tidak Kembali Setelah Belok

Gangguan pada setir mobil akan mengganggu kenyamanan berkendara. Salah satu gangguan yang bisa terjadi berupa setir yang tidak bisa kembali setelah belok. Lantas, apa penyebab setir mobil tidak kembali setelah belok?

Ketika kondisi normal, setir mobil akan kembali ke posisi lurus setelah digunakan untuk melakukan manuver berbelok kendaraan.

Namun ketika setir tidak bisa balik sendiri, hal ini bisa berbahaya bagi keselamatan pengemudi maupun penumpang mobil jika tidak segera diperbaiki.

Jika kita amati, penyebab setir mobil tidak kembali setelah belok jarang diketahui oleh para pemilik mobil. Padahal untuk mencegah terjadinya setir mobil tidak kembali setelah belok.

Penyebab setir mobil tidak kembali setelah belok

Kondisi setir mobil tidak kembali setelah belok tidak hanya berbahaya untuk mobilmu, tetapi juga bagi kendaraan lain yang sedang berada di sekitar mobil kamu.

Setir tidak bisa balik sendiri juga menjadi tanda bahwa ada komponen sistem pengemudian yang rusak. Berikut beberapa daftar penyebab setir mobil tidak kembali setelah belok.

1. Rack steer pernah dibongkar

Jika rack steer pernah dibongkar dan tidak dipasang sesuai setelan pabrikan mobil, maka hal itu bisa berpengaruh terhadap kerja sistem kemudi mobil.

Jika baut rack steer dipasang terlalu kencang setelah proses pembongkaran, maka dapat membuat setir tidak dapat lurus kembali setelah dibelokkan. 

Untuk amannya baut penyetel rack steer dapat kamu longgarkan sebanyak 90 derajat saja. Setelah memasang rack steer sebaiknya lakukan test drive untuk pengecekan sebelum membawa mobil ke jalan raya.

2. Komponen mobil yang digunakan adalah palsu

Menggunakan komponen palsu pada sistem kemudi mobil ternyata juga dapat menyebabkan setir mobil tidak kembali setelah belok. Sebab, biasanya spare part mobil palsu tidak memiliki kualitas yang sama baiknya dengan spare part asli.

Lalu umumnya bobot spare part mobil palsu lebih ringan daripada spare part mobil yang asli. Pemasangan sparepart palsu dapat membuat kinerja mobil semakin berat.

3. Cairan power steering bocor

Cairan atau fluida power steering dapat bocor karena beberapa hal. Jika kebocoran fluida ini terjadi pada power steering mobil kamu, maka bisa jadi hal ini yang menjadi penyebab setir mobil tidak kembali setelah belok.

Jika fluida atau oli power steering bocor, maka gangguan kemudi hanya terjadi pada satu sisi saja. Misalnya setir mobil tidak kembali setelah belok ke kanan saja, atau belok ke kiri saja.

Cara untuk mengecek dan memperbaikinya adalah dengan membongkar rack steer, kemudian mengganti oil seal. Jika setelah itu setir masih tidak bisa kembali setelah belok, maka itu menjadi tanda kebocoran fluida sudah parah.

4. Kurangnya tekanan angin pada ban mobil

Ban mobil bisa menjadi salah satu penyebab setir tidak bisa balik sendiri dan terasa berat. Tekanan angin ban yang kurang dapat menyulitkan kamu sebagai pengemudi untuk bermanuver di tikungan.

Kurangnya tekanan angin juga memudahkan ban mobil untuk rusak yang efeknya tidak baik untuk velg. Tekanan angin akan lebih cepat berkurang saat kamu menggunakan ban botak.

5. Mobil belum melakukan proses balancing dan spooring

Ada banyak komponen yang saling terkait pada sistem kemudi mobil. Oleh karena itu, salah satu penyebab setir tidak kembali setelah belok adalah mobil belum melakukan proses spooring dan balancing.

Selain itu, tidak dilakukannya spooring dan balancing juga bisa menyebabkan setir mobil berat dan sulit untuk digunakan saat berkendara.

Balancing dan spooring adalah proses wheel alignment untuk menyelaraskan keempat roda mobil. Baik balancing maupun spooring merupakan proses rutin yang harus dijalani mobil untuk menjaga keselarasan setiap sudut roda.

6. Sudut caster mengalami perubahan

Pengaruh sudut caster pada mudah tidaknya pengemudi mengarahkan setir sangat besar. Sehingga jika terjadi perubahan pada sudut caster, hal ini bisa memicu setir mobil tidak kembali setelah belok.

Sudut caster sendiri adalah ukuran jarak ke depan dan belakang sumbu kemudi terhadap sumbu vertikal yang dilihat dari sisi samping kendaraan. 

Sudut caster dapat membantu memudahkan pengemudi dalam mengarahkan roda kemudi dan menjaga stabilitas mobil.

Cara mengatasi setir mobil tidak kembali setelah belok

Jika setir mobil tidak kembali saat belok, kamu bisa melakukan beberapa cara berikut untuk mengatasinya.

1. Mengecek tekanan angin ban secara rutin

Segera tambahkan tekanan angin sesuai standar agar laju kendaraan dan setir lebih nyaman. Jika ban sudah botak, maka segera ganti dengan yang baru. 

2. Ganti komponen long tie rod yang rusak

Setir mobil bisa menjadi berat dan setir mobil tidak kembali setelah belok ketika long tie rod atau inner tie rod mengalami kerusakan. Apabila kerusakan terjadi pada bagian ini, maka Anda harus menggantinya secara keseluruhan. 

3. Lakukan spooring dan balancing

Ban depan mobil yang tidak sejajar bisa menjadi salah satu penyebab setir mobil tidak kembali setelah belok serta penyebab setir mobil bergetar

Untuk mengatasinya, lakukanlah spooring balancing untuk mengatur setir jadi ringan kembali jika penyebabnya adalah ban depan tidak sejajar.

4. Ganti oli seal power steering

Hal ini perlu kamu lakukan agar kebocoran oli atau fluida power steering dapat teratasi dan, setir mobil bisa kembali setelah belok.

5. Gunakan suku cadang asli

Gantilah suku cadang mobil kamu dengan suku cadang atau spare part mobil yang asli. Hindari mengganti komponen mobil dengan suku cadang palsu, karena kualitasnya yang tidak bagus sehingga dapat merusak komponen mobil lainnya.

Cara mencegah setir mobil tidak kembali setelah belok

Di bagian sebelum sudah dibahas bahwa wheel alignment (spooring dan balancing), khususnya pada roda depan, sangat berpengaruh pada kembalinya setir setelah dibelokkan.

Selain itu, sudut caster dan juga tekanan ban juga mempengaruhi seberapa cepat mobil kesayanganmu dapat melahap tikungan dengan aman dan nyaman

Ada beberapa tips yang bisa kamu lakukan untuk mencegah dan menghindari setir tidak bisa balik sendiri, yaitu:

  • Usahakan untuk melakukan wheel alignment setiap 20 ribu kilometer
  • Disarankan untuk melakukan perawatan berkala setiap 6 bulan sekali (periksalah baut suspensi, steering, dan karet-karet seal)
  • Saat mengemudi, hindari untuk melindas jalan bergelombang dengan kecepatan tinggi
  • Jika ada salah satu komponen di sistem kemudi maupun sistem suspensi mobil yang sudah rusak, segeralah melakukan penggantian
  • Jagalah kapasitas beban yang dibawa mobil tidak melebihi kapasitas bobot maksimal angkut kendaraan

Alasan perlu punya asuransi mobil

Biaya servis mobil dan perawatan tentu tidak murah. Jangan sampai biaya servis mobil kesayanganmu justru membebani pengeluaranmu.

Manfaatkan asuransi kendaraan supaya kamu gak perlu pusing lagi dengan tagihan bengkel karena kamu akan terjamin dari biaya perbaikan kerusakan di bengkel.

Kamu bisa memilih dua tipe asuransi sesuai dengan kebutuhan yaitu, Asuransi TLO (Total Loss Only) yang memberikan manfaat ganti rugi untuk nilai kerugian mencapai 75 persen harga kendaraan. 

Kemudian ada juga asuransi All Risk yang bisa memberikan ganti rugi lebih lengkap untuk kerusakan ringan maupun parah, serta risiko kehilangan akibat pencurian mobil.

Jadi, jangan ragu untuk memiliki asuransi mobil, selain terjamin, manfaat asuransi mobil bisa menjadi solusi finansial lebih aman ketika terjadi kerusakan yang tidak diinginkan.

Supaya tidak bingung menentukan pilihan asuransi mobil yang paling sesuai kebutuhan, coba kuis asuransi mobil terbaik berikut.

FAQ seputar penyebab setir mobil tidak kembali setelah belok

Artikel ini bersumber dari lifepal.co.id.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *