Shamim Kassibawi, pendiri aplikasi Play:Date, memulai bisnisnya pada tahun 2017 dengan tujuan untuk membantu orang tua membangun lingkaran sosial bagi anak-anak mereka dan memberi mereka dukungan di kota metropolitan yang sepi itu.
Dengan menggunakan aplikasi yang berbasis di Dubai tersebut, orang tua dapat membuat akun untuk anak-anak mereka hingga yang berusia 12 tahun dan membuat profil anak-anak mereka berdasarkan bahasa, minat, dan jadwal mereka. Pengguna kemudian bisa memilih teman bermain anak-anak mereka yang cocok dan menetapkan tanggal bermain.
Kassibawi, yang berasal dari Sudan dan dibesarkan di Selandia Baru, menjelaskan mengapa aplikasi itu banyak diminati.
“Kami datang dengan konsep keluarga untuk keluarga, karena jika Anda memikirkannya, ketika Anda mengatur kencan bermain, Anda adalah dua keluarga berbeda yang datang bersama, jadi salah satu tantangan kami atau jenis profil lain yang kami lihat adalah keluarga. yang ingin anak mereka belajar bahasa baru atau ingin mereka tetap mengakar pada asalnya, jadi mereka ingin mereka belajar bahasa asli mereka,”jelasnya.
Untuk mendanai aplikasinya, Kassibawi mengandalkan dana investor. Dana itu membantunya juga memperluas jangkauan Play:Date, yang saat ini menghubungkan keluarga di Uni Emirat Arab, Amerika Serikat, dan Inggris.
“Ada potensi pasar hampir 22 juta akun di Amerika Serikat saja, jadi ini adalah pasar yang sangat menarik bagi kami,” imbuhnya.
Menyebut dirinya sebagai “ibu COVID”, Dina Abualof menjadi pengguna Play:Date setelah melahirkan putranya selama pandemi coronavirus dan merasa sulit untuk mencarikan anaknya teman bermain seusianya. Menurut perempun asal Yordania ini, aplikasi ini juga bermanfaat bagi para ibu.
“Aplikasi Play:Date memungkinkan saya menyeleksi usia anak-anak sebagai teman bermain anak saya. Aplikasi ini juga memudahkan saya bertemu ibu-ibu baru yang memiliki minat yang sama. Jadi tidak hanya bermanfaat bagi anak tapi juga bagi ibu,”jelasnya.
Mengingat penggunanya orang dewasa, tidak hanya ibu yang memanfaatkan aplikasi ini, tapi juga ayah. Seperti halnya ibu, ayah juga kerap mengatur pertemuan anak-anak dengan ayah lain yang mempunyai hobi yang sama. [ab/uh]
Artikel ini bersumber dari www.voaindonesia.com.