Westminster Hall, tempat peti jenazah Ratu Elizabeth II disemayamkan sampai pemakamannya pada Senin, 19 September, adalah bagian tertua dari gedung parlemen. Gedung yang memiliki peran sentral dalam sejarah Inggris itu merupakan saksi bisu perjalanan negara dengan monarki tertua di Eropa tersebut.
Sejumlah lembaga penting Inggris tumbuh dari aula tersebut, mulai dari abad ke-11. Dan kini gedung tersebut menjadi bagian dari Istana Westminster di London.
Westminster Hall adalah gedung pusat hukum dan administrasi Inggris yang telah berjalan selama berabad-abad. Gedung parlemen, pengadilan dan kantor-kantor pemerintah berkembang di dalam atau di sekitar bangunan bersejarah tersebut.
Pengadilan terhadap sejumlah tokoh seperti Raja Charles I, pemimpin kelompok Bubuk Mesiu Guy Fawkes, pemimpin kemerdekaan Skotlandia William Wallace dan martir reformasi Thomas More dilangsungkan di aula Westminster Hall.
Konstruksi gedung berdinding batu setebal dua meter itu dimulai pada 1097 di bawah kekuasaan Raja William II, putra William Sang Penakluk, dan selesai dua tahun kemudian. Westminster Hall adalah aula terbesar di Inggris, dan bahkan mungkin juga di Eropa.
Bangunan itu memiliki luas berukuran 73 kali 20 meter. Bagian paling terkenal dari bangunan tersebut terletak pada atap balok palu, yang merupakan atap kayu terbesar di Eropa utara yang berasal dari abad pertengahan.
Terbuat dari balok kayu oak, dibuat pada 1393 oleh Raja Richard II dan dianggap sebagai sebuah mahakarya desain.
Aula tersebut selamat dari peristiwa kebakaran besar yang terjadi pada 1834, yang sebagian besar menghancurkan Istana Westminster. Westminster juga selama dari serangan bom langsung selama Perang Dunia II pada 1941.
Tempat Persemayaman
Aula tersebut sering kali dijadikan sebagai tempat untuk mengadakan pesta kerajaan dan perjamuan penobatan.
Peti jenazah Ratu ditempatkan pada platform yang ditinggikan di tengah aula untuk memungkinkan publik memberikan penghormatan. Peti tersebut akan dijaga sepanjang waktu.
Perdana menteri William Gladstone yang menjabat selama empat periode disemayamkan di tempat tersebut pada 1898. Namun sejak itu, prosesi pemakaman penghormatan hanya diberikan kepada para penguasa, permaisuri mereka dan sangat sedikit tokoh masyarakat, termasuk perdana menteri masa perang Winston Churchill pada 1965.
Ibu Ratu Elizabeth II, juga disebut Ratu Elizabeth, merupakan sosok terakhir yang disemayamkan di Westminster Hall saat mangkat pada 2002.
Diperkirakan 200.000 orang menghadiri acara pemakaman istri mendiang Raja George VI tersebut.
Warna Ekstra
Ratu Elizabeth II memiliki keterikatan yang erat dengan Westminster Hall.
Dia pertama kali berpidato di kedua majelis parlemen di aula untuk menandai peringatan 25 tahun bertahtanya atau jubilee pada 1977.
“Di sini, dalam pertemuan kedaulatan dan parlemen, esensi monarki konstitusional tercermin,” katanya.
Ratu kembali berpidato pada 1988, 1995 dan untuk jubilee pada 2002 dan 2012.
Sebuah jendela kaca patri baru dibangun untuk menandai jubilee berlian Ratu pada 2012.
“Jika jendela yang indah ini menyebabkan sedikit warna tambahan untuk menyinari tempat kuno ini, saya akan dengan senang hati menerimanya,” katanya dalam pidatonya.
“Kita diingatkan di sini tentang masa lalu kita, tentang kesinambungan kisah nasional kita dan nilai-nilai ketangguhan, kecerdikan, dan toleransi yang menciptakannya,” katanya. [ah/rs]