Dua orang Palestina bersenjata menembaki pasukan Israel di dekat sebuah pos pemeriksaan di Tepi Barat yang diduduki pada hari Rabu (14/9), menewaskan seorang perwira tentara Israel, kata militer Israel. Para pejabat Palestina mengatakan, pasukan Israel menembak mati kedua orang bersenjata itu.
Kementerian Kesehatan Palestina mengukuhkan bahwa dua warga Palestina dibunuh oleh tentara Israel, tanpa memberikan rincian tambahan.
Militer Israel mengatakan pihaknya melihat dua orang mendekati penghalang pemisah di bagian utara Tepi Barat dan mengirim sejumlah tentara ke daerah itu. Militer mengatakan kedua tersangka menembaki tentara-tentara itu, yang kemudian menanggapi dengan melepaskan tembakan balasan.
Kantor berita resmi Palestina Wafa melaporkan bahwa tentara Israel menahan mayat kedua pria itu. Mereka mengidentifikasi kedua warga Palestina itu sebagai Ahmad Abed, 23, dan Abd al-Rahman Abed, 22. Keduanya berasal dari sebuah desa dekat kota Jenin.
Kelompok militan Palestina Hamas memuji serangan itu, menyebut kedua pria bersenjata itu sebagai martir. Hamas mengatakan bahwa Ahmad Abed adalah anggota dinas keamanan Otoritas Palestina.
Kekerasan hari Rabu adalah yang terbaru dalam serangkaian insiden panjang yang melibatkan konfrontasi mematikan antara tentara dan warga Palestina di Tepi Barat dalam beberapa bulan terakhir, khususnya di sekitar kota Jenin, yang telah menjadi benteng perjuangan bersenjata melawan Israel.
Israel melangsungkan serangkaian penggerebekan di kota-kota dan desa-desa Tepi Barat, sejak serentetan serangan terhadap Israel pada musim semi lalu yang menewaskan 19 orang.
Tembakan pasukan Israel telah menewaskan puluhan warga Palestina selama masa itu, menjadikannya tahun paling mematikan di wilayah pendudukan sejak 2016.
Militer Israel mengatakan sebagian besar dari mereka yang tewas adalah militan atau pelempar batu yang membahayakan tentara. Tetapi beberapa warga sipil juga tewas selama operasi selama berbulan-bulan itu, termasuk seorang jurnalis dan seorang pengacara yang tampaknya tanpa sadar mengemudi masuk ke zona pertempuran. Beberapa pemuda Palestina setempat yang turun ke jalan-jalan untuk menanggapi penggerebekan pasukan Israel ke lingkungan tempat tinggal mereka juga telah terbunuh.
Israel mengatakan penggerebekan-penggerebekan dimaksudkan untuk membongkar jaringan militan. Palestina mengatakan operasi itu bertujuan untuk mempertahankan pendudukan militer Israel selama 55 tahun di wilayah yang mereka inginkan menjadi bagian dari negara Palestina,
Israel merebut Tepi Barat, bersama dengan Yerusalem Timur dan Jalur Gaza, dalam perang Timur Tengah 1967 dan Palestina mengupayakan wilayah itu untuk negara masa depan mereka. [ab/uh]
Artikel ini bersumber dari www.voaindonesia.com.