HIMKI Bidik Ekspor Industri Capai USD5 Miliar di 2024

HIMKI Bidik Ekspor Industri Capai USD5 Miliar di 2024

Jakarta: Ketua Presidium Himpunan Industri Mebel dan Kerajinan Indonesia (HIMKI) Abdul Sobur menargetkan nilai ekspor industri bisa mencapai USD5 miliar pada 2024. Dengan dukungan berbagai pihak, termasuk penyelenggaraan IFEX, pihaknya cukup optimistis target ini bisa tercapai.
 
“Dari catatan kami, nilai ekspor mebel dan kerajinan pada triwulan pertama 2022 telah mencapai USD1 miliar atau naik 15,87 persen dibanding nilai ekspor pada triwulan pertama 2021,” jelas Abdul Sobur, dalam keterangan resminya, Senin, 22 Agustus 2022.
 
HIMKI menargetkan nilai ekspor pada tahun ini bisa mencapai USD3,93 miliar, dan naik menjadi USD4,46 miliar di tahun berikutnya. Pencapaian target ini dengan mempertimbangkan pertumbuhan CAGR sebesar 13,41 persen.





Bagaimana tanggapan anda mengenai artikel ini?


Pameran IFEX yang menyasar pasar internasional memiliki andil besar dalam mendukung realisasi target di atas. Sebagai catatan, pada IFEX 2019, total transaksi yang diraih selama pameran mencapai USD1,270 miliar. Sementara nilai ekspor secara keseluruhan pada 2019 mencapai USD2,5 miliar. Berdasarkan hal ini terlihat setengah dari nilai ekspor pada 2019 merupakan hasil dari transaksi yang terjadi pada pameran IFEX.
 
Tahun ini, pameran IFEX 2022 berhasil mencatatkan jumlah buyers dan visitors sebanyak lebih dari 7,000 orang dari 72 negara. Sementara target nilai transaksi on-the-spot USD150 juta sementara follow up USD500 juta.
 
“Total nilai transaksi yang kami targetkan pada IFEX 2022 sekitar USD650 juta. Jumlahnya mungkin bisa lebih besar mengingat secara keseluruhan, capaian pameran ini melampaui target awal kami,” tutur Abdul Sobur.
 
Sementara dari sisi buyers, Abdul Sobur menyatakan pihaknya juga optimistis bisa melampaui target awal yaitu sebanyak 2.000 buyers.
 
Presiden Direktur Dyandra Promosindo Daswar Marpaung mengatakan, menggelar pameran di tengah kondisi yang belum pulih merupakan suatu tantangan. Saat ini konektivitas penerbangan internasional masih terbatas, dan beberapa negara masih menerapkan kebijakan karantina.
 
“Di tengah kondisi yang demikian, kami melihat buyers yang hadir pada IFEX 2022 adalah quality buyers. Kehadiran mereka merupakan pencapaian yang luar biasa,” kata Daswar.
 
Secara total, pihaknya mencatat jumlah buyers yang menghadiri IFEX 2022 mencapai sekitar 7.000 buyers lokal dan internasional.
 

Kekuatan sumber daya alam

Sampai saat ini, bahan yang digunakan untuk produk mebel dan kerajinan masih didominasi oleh kayu yaitu sebesar 65,5 persen. Penggunaan rotan dan bambu masing-masing baru mencapai 13 persen dan 0,5 persen.
 
“Indonesia adalah penghasil 85 persen rotan dunia dengan lebih dari 306 spesies rotan. Dari jumlah ini, terdapat 51 spesies yang memiliki nilai komersial tinggi dan banyak dijual. Kita juga memiliki 125 jenis tanaman bambu namun baru sekitar 20 jenis yang dimanfaatkan oleh masyarakat,” ungkap Abdul Sobur.
 
Ia menegaskan pemanfaatan rotan akan bisa mendorong kemajuan industri mebel dan kerajinan Indonesia. Pada pameran IFEX 2022, tidak sedikit exhibitor yang menghadirkan produk rotan dan berhasil mencuri perhatian buyers internasional.
 
“Dari hasil interaksi kami dengan beberapa buyers dan exhibitor selama pameran, rata-rata menyampaikan review positif terhadap penyelenggaraan IFEX 2022,” ujar Abdul Sobur.
 
Hasil positif ini membuat HIMKI optimistis IFEX 2023 bisa mendatangkan lebih banyak buyers dan visitors.
 
“Selama pandemi, kami tidak melakukan pameran offline selama dua tahun. Pada tahun ini akhirnya kami bisa menggelar pameran secara offline dan antusiasme yang kami dapatkan sangat besar. Bahkan untuk tahun depan, sebagian besar lahan sudah dipesan oleh para exhibitor,” ujar Daswar.
 
Ia mengatakan sekitar 80 persen existing exhibitor sudah menyatakan akan kembali ambil bagian pada IFEX 2023.
 
“IFEX 2023 akan diselenggarakan pada 9-12 Maret 2023 dan menggunakan seluruh hall yang ada di JIExpo, Kemayoran. Dengan luas yang bertambah, jumlah peserta pun dipastikan akan semakin banyak dan nilai transaksi juga akan semakin besar dan semakin mendekati realisasi dari target nilai ekspor kami sebesar USD5 miliar pada 2024,” jelas Abdul Sobur.

 

(AHL)

Artikel ini bersumber dari www.medcom.id.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *