Polisi Masih Selidiki Kebakaran di Simprug yang Tewaskan Seorang Warga

Polisi Masih Selidiki Kebakaran di Simprug yang Tewaskan Seorang Warga

Jakarta: Pelaksana tugas (Plt) Kapolres Metro Jakarta Selatan, Komisaris Besar Yandri Irsan, mengatakan pihaknya telah menerjunkan anggota di lokasi kebakaran di Simprug. Ini dilakukan guna pengamanan lokasi di Jalan Simprug Golf 2, RT 04 RW 08, Grogol Selatan, Kebayoran Lama, Jakarta Selatan. 
 
“Kita sudah turun ke lapangan. Melaksanakan pengamanan sekitar TKP (tempat kejadian perkara) dan membantu proses evakuasi warga terdampak,” papar Yandri pada Minggu, 21 Agustus 2022. 
 
Tidak hanya itu, aparat juga melakukan pemasangan garis polisi pada salah satu rumah yang diduga menjadi sumber kejadian. “Kegiatan selanjutnya juga melaksanakan police line pada salah satu rumah yang diduga sumber api untuk dilakukan olah TKP,” imbuhnya. 

Bagaimana tanggapan anda mengenai artikel ini?


Yandri mengatakan bahwa pihaknya terus melakukan koordinasi dengan pihak kecamatan maupun kelurahan guna melalukan pendataan terhadap warga terdampak. Sampai saat ini, Polres Jaksel masih terus menyelidiki penyebab terjadinya kebakaran. 
 
“Masih lidik. Tim identifikasi Polres sedang olah TKP dan forensik Polri. Sebanyak 50 personel Polres dan dibantu dari Lantas Polda,” tambah Yandri.
 
Staf Seksi Operasi Sudin Gulkarmat Jakarta Selatan, Ruwanto, mengatakan kebakaran yang terjadi di Jalan Simprug Golf 2, RT 04 RW 08, Grogol Selatan, Kebayoran Lama, Jakarta Selatan, pada pukul 10.48 WIB berdampak pada 100 rumah tinggal. Warga yang terdampak sebanyak 555 jiwa. 
 
“Rumah tinggal 100 rumah, luas area yang terbakar kurang lebih dua hektare, kerugian Rp5 miliar, terdapat 200 KK dan 555 jiwa,” ungkap Ruwanto pada Minggu, 21 Agustus 2022.
 

Pihaknya sampai saat ini total telah menerjunkan sebanyak 28 mobil damkar dikerahkan untuk melakukan pendinginan di lokasi kebakaran. Sebanyak 110 orang personel juga dikerahkan.
 
Sejauh ini, terdapat satu korban jiwa dalam insiden kebakaran tersebut. “Pak Nanang (warga), 48, meninggal karena syok dan kelelahan,” imbuh Ruwanto. 
 
Menurut keterangan salah seorang warga terdampak kebakaran, Sukarsih, 55, kebakaran terjadi sekitar pukul 10.30 WIB. Saat kejadian, ia baru saja selesai berjualan dan hendak pulang ke rumah. Akan tetapi, belum sampai ke rumah api sudah terlihat membubung tinggi. 
 
“Habis Mas semuanya. Enggak tau mau gimana lagi ini. Alhamdulillah gerobak dagangan saya selamat. Saya juga berhasil menyelamatkan surat-surat berharga. Tapi baju semuanya habis,” kata Sukarsih. 
 
Penjual bubur ayam yang sudah menempati rumahnya sekitar 30 tahun ini berharap, adanya bantuan dari pihak-pihak terkait untuk membangun ulang rumahnya. “Saya itu ngontrak tanah, tapi rumahnya membangun sendiri. Mudahan-mudahan nanti waktu membangun rumah ada bantuan,” ungkapnya.
 
(Khoerun Nadif Rahmat)

 

(END)

Artikel ini bersumber dari www.medcom.id.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *