Tim SAR gabungan terkendala kondisi arus sungai yang deras dan adanya habitat buaya muara di kawasan tersebut.
“Korban tenggelam sejak Jumat, 19 Agustus 2022, hingga kini belum ditemukan. Tim SAR akan terus melakukan pencarian menyusuri aliran sungai di sekitar lokasi kejadian,” ungkap Kepala Seksi SAR, Badan SAR Nasional Banjarmasin, Amri Zuna Kurniawan, Minggu, 21 Agustus 2022.
Bagaimana tanggapan anda mengenai artikel ini?
Perahu ketinting yang dinaiki dua orang warga Kusan bernama Junaidi, 68, dan Syamsiah, 75, terbalik setelah diterjang arus Sungai Kusan. Lokasi kejadian tak jauh dari dermaga kapal di Sungai Kusan.
“Menurut informasi warga, kedua korban sedang dalam perjalanan arah pulang seusai berbelanja keperluan hajatan di Pasar Pagatan menggunakan perahu ketinting. Ketika mendekati dermaga kapal di sungai kusan, perahu ketinting terkena ombak yang berasal dari kapal besar yang melintas. Kedua korban tercebur ke sungai dan tenggelam,” tutur Amri.
Tim SAR gabungan langsung turun ke lapangan melakukan upaya pencarian, namun hingga kini belum berhasil menemukan kedua korban.
Baca: Lompat dari Kapal, 4 ABK KM Intan Fortuna Belum Ditemukan
“Ada berbagai kendala di lapangan seperti kondisi arus sungai yang deras, serta kekhawatiran keselamatan petugas saat menyisir sungai, karena wilayah tersebut merupakan habitat buaya muara,” ungkap Deni Arizal Kepala Unit Siaga SAR Batulicin.
Hari ini, Tim SAR kembali melakukan pencarian korban dengan areal pencarian di perluas hingga ke arah hilir Sungai Kusan. Pada bagian lain, beberapa waktu lalu Tim SAR juga berhasil mengevakuasi seorang pria bernama Muhammad Daeng Riboko, 30, asal Gowa, Sulawesi Selatan yang nekat menyeberang Selat Makasar menuju Kalimantan menggunakan rakit perahu.
Perahu yang naiki Daeng terbalik karena dihantam ombak di Selat Makasar. Sempat terombang ambing selama 10 hari, Daeng berhasil diselamatkan sebuah kapal yang melintas dan kemudian dievakuasi Tim SAR, Banjarmasin.
(NUR)
Artikel ini bersumber dari www.medcom.id.