Telko.id – MediaTek T750, diklaim oleh MediaTek sebagai salah satu chipset yang mendukung jaringan 5G dan jadi penguasa di kelasnya. Hal ini sempat disampaikan dalam MediaTek Virtual Coffee Session beberapa waktu lalu.
Ya, memang 5G ini sedang jadi pusat perhatian para pengusaha IT. Apalagi bagi MediaTek yang memang main bisnisnya adalah di chipset sebagai otak sebuah produk.
Di masa mendatang, tidak dapat dipungkiri jika akan semakin banyak perkembangan lainnya dari MediaTek guna mendukung jaringan 5G.
Berdasarkan paparan informasi dari Chinlin Low selaku Technical Account Manager APAC, MediaTek menyadari sungguh dengan perkembangan jaringan 5G yang semakin pesat di kawasan Asia Tenggara.
Perkembangan penggunaan jaringan 5G di Tanah Air diprediksi akan semakin melesat di tahun 2027 mendatang dengan perkembangan yang lebih baik di berbagai gadget yang digunakan.
Telah dikembangkan sejak akhir tahun 2021 lalu, MediaTek akhirnya berhasil memperkenalkan chipset mWave yang mendukung jaringan 5G pada Mei 2022.
Bahkan, perkembangan chipset dengan dukungan jaringan 5G dari MediaTek ini sudah tersedia di berbagai negara yang ada di Asia Tenggara dan beberapa negara lainnya.
Seiring berjalannya waktu, kini program MediaTek demi perluasan pasar jaringan 5G sudah semakin berkembang. Tidak hanya di HP, program ini juga sudah berada di PC Data Cards, SG Broadband, Telematics hingga SG Industrial IOT.
Selain itu MediaTek juga kerap digunakan oleh produsen untuk smartphone kelas atas nya. Hal ini disampaikan oleh Anuj Sidharth Deputy Director, Marketing & Communications MediaTek pada kesempatan yang sama.
Anuj membanggakan produk-produknya yang antara lain banyak dipakai pada ponsel kelas atas.
“Dimensity 9000 dipercaya untuk memberi tenaga untuk berbagai merek ponsel, seperti OPPO Find X5 Pro, Redmi K50 Pro, vivo X80 dan vivo X80 Pro,” kata Anuj.
Sedangkan Dimensity 8100 digunakan oleh Redmi K50 dan Realme GT Neo3. Dimensity 8100 – MAX untuk OnePlus 10R 5G.
Menurut Anuj, akan ada lebih dari 6 seri smartphone lain yang akan ditenagai oleh Dimensity 9000/9100 pada kuartal 2 atau 3 tahun ini. Juga, untuk Dimensity 8000/8100 akan menyusul lebih dari 10 model di kuartal selanjutnya. Penjualan smartphone tersebut untuk pasar Cina, India, Asia dan mayoritas Eropa.
MediaTek dan Polytron
Pada kesempatan yang sama juga, Country Manager Indonesia and Philippines MediaTek, Cedric Chang mengatakan pihaknya tengah menjajaki peluang untuk mengembangkan manufaktur pintar di Indonesia.
Saat ini, kata dia, MediaTek bermitra dengan perusahan elektronik Polytron untuk menjajaki peluang tersebut.
“Kami sekarang juga menjajaki peluang baru di manufaktur pintar melalui diskusi rutin yang dilakukan dengan Polytron,” ujar Cedric.
Cedric menuturkan, Polytron merupakan perusahaan yang telah lama melakukan produksi secara lokal untuk memasok berbagai peralatan rumah tangga.
Menurut dia, seiring dengan mulai bergesernya industri menuju manufaktur digital, akan ada banyak hal yang dapat diotomatisasi.
Cedric menilai, dengan memperkenalkan manufaktur berteknologi tinggi, hal itu dapat memberikan berbagai keuntungan, termasuk meningkatkan fasilitas dan efisiensi untuk perusahaan.
“Jadi dengan memperkenalkan manufaktur teknologi tinggi, benar-benar dapat memfasilitasi, meningkatkan efisiensi, dan juga mungkin mengurangi tenaga kerja,” kata Cedric.
Lebih lanjut dia mengatakan MediaTek memiliki berbagai solusi Artificial intelligence of things (AIoT), seperti bluetooth, WiFi, bahkan teknologi 4G dan 5G.
Cedric menilai berbagai solusi tersebut sangat cocok untuk diaplikasikan pada manufaktur pintar.
“Jadi, ini adalah sesuatu yang kami eksplorasi bersama dengan Polytron, bagaimana mereka dapat mengadaptasi solusi MediaTek di lini produksi mereka untuk memfasilitasi seluruh proses manufaktur untuk membawa efisiensi ke tingkat yang lebih tinggi,” ucap dia. (Icha)
Artikel ini bersumber dari telko.id.