Tribunwarta.com – Investasi bisa menjadi cara untuk memelihara dan meningkatkan kekayaan. Beragam jenis investasi pun tersedia dan bisa dipilih sesuai bersama dengan tujuan investasi Anda.
Dibandingkan bersama dengan negara-negara maju, minat penduduk Indonesia akan dunia investasi memang tetap terbilang rendah. Rendahnya minat berinvestasi di Indonesia ini tidak lepas berasal dari banyaknya kalangan penduduk yang tetap berpendapat bahwa investasi cuma untuk orang-orang kaya saja.
Meski demikian, paradigma tersebut tetap mengalami pergeseran. Investasi kini makin enteng dijangkau oleh penduduk berpenghasilan menengah ke bawah. Hal ini berdampak besar terhadap perkembangan investasi di Indonesia. Pendidikan finansial yang makin merata juga ikut meningkatkan kesadaran penduduk akan pentingnya berinvestasi.
Perkembangan Investasi di Indonesia
Dari th. ke tahun, jumlah investasi di Indonesia tercatat mengalami perkembangan yang memadai baik. Kemudahan dalam berinvestasi menjadi tidak benar satu pemicunya. Modal besar yang kerap menjadi penghalang kini tidak kembali menjadi alasan. Bahkan, kini makin banyak instrumen investasi yang bisa dibeli jadi berasal dari Rp 500.000 di HSBC.
Dilansir dari portal-uang.com Badan Koordinasi Penanaman Modal (BKPM) mencatat, berasal dari th. 2017 sampai 2018, jumlah investasi di Indonesia cenderung mengalami peningkatan. Di th. 2017, realisasi investasi tercatat berada di angka Rp 678,8 triliun. Sedangkan di th. 2018, angka tersebut mengalami sedikit peningkatan menjadi Rp 721,3 triliun atau naik lebih kurang 4,1%.
Peningkatan jumlah investasi juga telah muncul di awal th. 2019. Pada kuartal pertama, BKPM mencatat realisasi investasi telah berada di angka Rp 195,1 triliun. Angka tersebut naik 5,3% dibandingkan realisasi investasi di th. sebelumnya terhadap kuartal yang sama yakni sebesar Rp 185,3 triliun.
Di th. 2019 sendiri, pemerintah optimis realisasi investasi akan tumbuh double digit. Berakhirnya jaman pemilu juga dinilai akan mendorong para investor untuk jadi mengambil cara konkret sehabis sepanjang sebagian waktu lebih memilih untuk menghambat dana yang dimiliki.
Investasi Jangka Pendek vs Investasi Jangka Panjang
Banyaknya instrumen investasi yang tersedia memberi lebih banyak pilihan kepada para investor. Namun perlu dipahami, tidak seluruh instrumen investasi sesuai untuk seluruh investor. Ada sebagian perihal yang biasa menjadi bahan pertimbangan dalam memilih instrumen investasi. Selain tujuan investasi dan profil risiko investor, Anda juga perlu mempertimbangkan jangka waktu investasinya.
Dilihat berasal dari jangka waktunya, investasi bisa dibagi menjadi dua kategori. Keduanya adalah investasi jangka pendek dan investasi jangka panjang.
1. Investasi Jangka Pendek
Jenis investasi ini mempunyai periode yang memadai pendek bersama dengan hasil return yang bisa dilihat sehabis 3 sampai 12 bulan. Jenis investasi ini juga kerap disebut bersama dengan makna investasi waktu atau sekadar untuk mengamankan dana yang dimiliki sambil menunggu timbulnya peluang investasi lain yang mempunyai return relatif lebih optimal.
Setidaknya tersedia 2 ciri yang menyebabkan sebuah instrumen investasi bisa disebut sebagai investasi jangka pendek. Pertama, investasi tersebut perlu mempunyai kualitas tinggi. Kedua, instrumen investasi tersebut perlu amat likuid dan enteng dijual kembali.
Meski secara sepintas investasi jangka pendek muncul begitu sempurna, tersedia satu kekurangan yang dimilikinya. Dibandingkan bersama dengan investasi jangka panjang, investasi jangka pendek mempunyai return yang relatif jauh lebih rendah. Ada macam-macam investasi yang masuk ke dalam kategori ini. Salah satu di antaranya yang juga memadai terkenal adalah reksa dana.
2. Investasi Jangka Panjang
Setiap instrumen investasi yang masuk ke dalam kategori ini perlu waktu bertahun-tahun untuk jadi menghasilkan return. Tidak jarang, seorang investor perlu menghambat dan menyimpan investasi ini sampai 10 th. sebelum akan menjualnya dan merealisasikan return. Bahkan tidak sedikit investasi jangka panjang yang cuma dibeli tanpa dijual kembali.
Meski butuh waktu yang relatif lebih lama untuk menghasilkan return, investasi jangka panjang umumnya mempunyai return yang lebih optimal dibandingkan jenis investasi jangka pendek. Namun sebagai konsekuensinya, risiko yang ditanggung juga umumnya lebih tinggi.
Untuk memaksimalkan potensi berasal dari investasi jangka panjang, Anda perlu mempunyai modal yang memadai besar. Selain itu Anda juga perlu terima fakta bahwa sebuah investasi jangka panjang bisa saja tetap merugi sepanjang sebagian th. pertama. Karena itulah, perlu asumsi yang memadai mendalam sebelum akan memutuskan untuk mengambil jenis investasi ini.
Ada memadai banyak instrumen investasi yang masuk ke dalam kategori investasi jangka panjang. Salah satu yang memadai terkenal adalah investasi saham.