Yosi mengajak generasi muda agar tidak lupa nilai moral, berbicara soal identitas dan tidak mudah terbawa perasan di media sosial. “Ini semua nilai-nilai termasuk ke dalam budaya digital yang juga menjadi salah satu pilar dalam literasi digital. Itulah yang menjadi alasan mengapa menguasai literasi digital itu sangat penting,” kata Yosi saat kegiatan Literasi Digital di Aula Gedung Mapalus, Manado, Sulawesi Utara, dalam siaran pers, Jumat, 12 Agustus 2022.
Kementerian Komunikasi dan Informatika RI (Kemenkominfo) bersama GNLD (Gerakan Nasional Literasi Digital) Siberkreasi dan (Organisasi Aksi Solidaritas Era) OASE Kabinet Indonesia Maju menyelenggarakan kegiatan literasi digital di Aula yang dihadiri oleh 800 peserta.
Bagaimana tanggapan anda mengenai artikel ini?
Selain membahas tentang etika dan budaya berdigital, di sesi ini juga membahas bagaimana tips dan cara anak-anak muda Indonesia bisa berkarya di ruang digital menjadi kreator konten. Talenta dan kepedulian orang tua dapat menjadi awal atau motivasi untuk membuat konten.
“Intinya yang penting adik-adik konsisten dalam membuat konten. Enggal papa kalau viewers atau likes nya dikit kan Namanya baru mulai. Semua YouTuber andal pun juga mulanya punya viewers yang sedikit lalu karena mereka konsisten, seperti Raisa, GAC, akhirnya mereka bisa terkenal seperti sekarang,” tegas Yosi.
Publik figur, Melaney Richardo pun menyampaikan bahwa pentingnya masyarakat untuk cakap digital. Khususnya Gen Z karena mereka hidup di zaman yang serba digital dan banyak dihabiskan dengan berinteraksi di ruang digital.
“Agar tidak merusak karakter mereka, tentu dibutuhkan aturan atau tata krama di ruang digital, Contohnya bisa kita liat dengan banyaknya cyber bullying dan sebagainya ya. Oleh karena itu, menjadi cakap digital sangat penting bagi generasi muda dan tentunya bagi bapak/ibu yang merupakan role model utama para anak-anak kita,” ujar Melaney.
Kegiatan Literasi Digital “Cakap Berdigital, Harumkan Media Sosial” merupakan salah satu rangkaian kegiatan dalam program Indonesia Makin Cakap Digital yang diinisiasi oleh Kementerian Komunikasi dan Informatika RI (Kemenkominfo) bersama Gerakan Nasional Literasi Digital (GNLD) Siberkreasi dengan target sebanyak 50 juta orang masyarakat Indonesia mendapatkan literasi di bidang digital hingga tahun 2024.
Kegiatan dibuka sambutan oleh ketua umum OASE Kabinet Indonesia Maju, Tri Siswati. Tri menyampaikan, teknologi informasi menjadi kebutuhan setiap orang yang juga harus belajar bagaimana untuk bertanggung jawab dalam menggunakanya. Salah satu yang menjadi penyebab rusaknya generasi muda, ialah arus informasi yang datang begitu cepat sampai ke masing-masing orang dalam 24 jam.
Tidak ada lagi batas-batas di mana informasi yang waktunya langsung bisa diserap berbagai pihak. “Pesatnya kemajuan teknologi di segala bidang telah menjadi bagian dari kehidupan kita semua. Sebagai benteng pertahanan untuk terhindar dari bahaya arus informasi, yakni melalui literasi digital,” katanya.
Di kesempatan yang sama, Wakil Gubernur Sulawesi Utara, Steven Kandouw, menyatakan bahwa masyarakat dituntut untuk melek digital agar mampu menciptakan ruang digital yang positif dan bijak. “Digital ini tidak hanya persoalan hak kita untuk bisa memanfaatkan ruang digital tetapi juga bagaimana kita memanfaatkan ruang digital dengan bijak” tambah Steven.
(CEU)
Artikel ini bersumber dari www.medcom.id.