Bakmi CWIMS: Mudahnya Kembangkan Bisnis Makanan dengan Pemanfaatan Teknologi Digital – Siapa yang tidak ingin punya bisnis sukses dan terus berkembang? Semakin menarik jika ternyata bisnis tersebut berawal tanpa direncanakan atau sekadar iseng.
Begitulah cerita perjalanan dari CWIMS, salah satu bisnis makanan berupa bakmi yang sudah mendapatkan dua penghargaan pada 2021.
CWIMS sempat masuk TOP 10 Finalist Food Startup Indonesia Accelerice 2021 dan TOP 15 Finalist Food Startup Indonesia 2021. Padahal, Leontius Joeshi selaku salah satu founder CWIMS mengatakan, bisnis berjualan bakmi ini berawal dari sekadar iseng.
Seperti apa cerita perjalanan perkembangan CWIMS yang tadinya hanya berjualan dengan gerobak dan kini sudah mempunyai 9 cabang? Lalu, bagaimana CWIMS beradaptasi dengan perkembangan zaman demi menumbuhkan bisnis lebih pesat? Simak kisah inspiratif mereka di sini!
Baca juga: Olive Eatery & Coffee: Resto Western Recommended di Blora
Berawal dari Iseng
Sebagai salah satu founder, Joeshi bercerita awal mula mendirikan CWIMS. Ia mengaku bahwa perjalanan perkembangan CWIMS dimulai saat ia masih kuliah.
Karena sang ibu senang memasak, ia pun membawa hasil masakan ibu sebagai bekal ke kampus. Salah satu makanan yang pernah dibawa adalah produk yang dijual CWIMS saat ini.
Katanya, temannya sempat meminta makanan yang ia bawa. Bahkan, salah satu dosennya juga pernah meminta hal serupa. Karena itu, ia pun bercanda dan mengatakan bahwa mereka harus membayar jika ingin dibawakan mi buatan ibunya. Bahkan ketika ia magang sekalipun, keisengannya ini terus berlanjut.
Dari sanalah Joeshi merasakan ada peluang untuk membuka bisnis bakmi ini. Akhirnya, ia pun bekerja sama dengan kedua temannya sejak SMP, Adimas Satya Adhiguna dan Edwin Hartanto untuk mengembangkan bisnis ini lebih jauh lagi.
Dari Gerobak hingga Buka Banyak Cabang
Awalnya, usaha ini berbentuk gerobakan dan dijual di area parkiran mobil di area Bintaro. Menariknya, dulu nama usaha ini ialah CWINA yang merupakan singkatan dari Cwie Mie Enak.
Meski fokus pada menu bakmi, tentu CWIMS menawarkan variatif lain yang membedakan usaha ini dengan yang lainnya. Misalnya, pembeli bisa menikmati berbagai varian mi dengan rasa gurih, manis, pedas roa, dan spicy garlic.
Dua menu best seller mereka, yakni CWIMS Signature dan Yamin Signature, patut dicoba. Tak ketinggalan, ada beragam snack atau side dish yang bisa dicoba juga, lho! Apalagi, porsinya yang besar tentu akan mengenyangkan perut para pelanggan.
CWIMS pun berkomitmen untuk menghadirkan varian bakmi yang terjangkau, tapi dengan rasa yang tidak murahan.“ Nyaman di perut, di kantong, dan juga di hati,” katanya.
Baca juga: Kemasan Primer adalah Elemen Penting Jualan, Ini Manfaat dan Contohnya
Ya, berkat konsistensi dan kegigihan yang tak pernah padam, bisnis ini pun berkembang hingga mampu memiliki 9 outlet yang tersebar di wilayah Jakarta, Tangerang, dan Tangerang Selatan. Seiring meningkatnya bisnis, mereka memutuskan untuk mengubah nama usaha menjadi CWIMS yang dianggap lebih mudah dilafalkan dan diingat.
CWIMS sendiri menganggap bahwa pertumbuhan bisnisnya ini terbilang standar untuk ukuran sebuah bisnis makanan. Baginya, CWIMS tidak terlalu agresif, tetapi menampakkan perubahan yang nyata.
“Kalau di skala untuk room for grow-nya, CWIMS ini di angka tiga atau empat-lah. Artinya masih banyak banget hal yang bisa kita improve supaya CWIMS semakin bagus ke depannya,” ungkap Joeshi.
Ia sendiri menganggap bisnis ini terbilang cukup aman karena mi adalah makanan sejuta umat. Sekarang ini, mi menjadi alternatif termudah bagi mereka yang tidak ingin makan nasi. Itulah kenapa ia yakin perjalanan pertumbuhan CWIMS masih panjang. Ia optimis bahwa CWIMS bisa sebesar nama-nama besar bisnis makanan lainnya.
Baca juga: 7 Tahap Perkembangan Bisnis, Anda di Tahap Mana?
3 Tips Jitu Membangun Bisnis Makanan
Seperti yang Anda sadari, dalam menjalankan bisnis, tentu ada goals yang ingin diraih. Dengan begitu, bisnis pun akan berkembang seiring berjalannya waktu. Untuk itu, CWIMS pun membagikan 3 tips jitu membangun bisnis makanan agar bisa bertahan lebih lama dan disukai pelanggan.
1. Harus realistis
Tidak semua orang bisa melakukan bisnis, tetapi bukan berarti Anda harus menyerah jika menghadapi suatu kegagalan. CWIMS ingin meyakinkan siapa saja di luar sana yang ingin membangun usahanya sendiri untuk terus mencoba dan jangan takut akan kegagalan.
2. Jangan terlalu banyak planning tanpa realisasi
Untuk mencapai mimpi yang diinginkan, jangan terlalu banyak melakukan planning yang akhirnya malah tidak direalisasikan. Dengan begitu, Anda bisa mencapai kesuksesan secara perlahan. Jangan lupa juga untuk terus konsisten dalam menjalankan usaha agar bisa melihat perkembangannya.
3. Hadapi tantangan dengan kepala dingin
Ketika membuka usaha, Anda akan menghadapi tantangan yang perlu dipecahkan dengan kepala dingin. Misalnya, dalam menjalankan bisnis CWIMS, para founder menghadapi tantangan dalam hal menyatukan visi dan misi dari banyak kepala.
Artinya, untuk mencapai bisnis yang lebih baik, diperlukan kemampuan mengontrol ego masing-masing pihak agar bisa menyatukan pemikiran.
Baca juga: 7 Cara Memulai Bisnis Online Terlengkap Bagi Pemula
Bisnis Makanan Juga Harus Berani Beradaptasi dengan Teknologi
Ada tips jitu lain yang tak kalah penting adalah bisnis makanan juga perlu untuk beradaptasi dengan teknologi. Apalagi, teknologi sangat memberikan kemudahan dalam menjalankan operasional usaha sehari-hari.
Sebagai contoh, sudah sejak lama CWIMS meninggalkan cara hitung penjualan yang konvensional seperti menggunakan bon.
Karena penggunaan bon ini juga dianggap memiliki risiko human error yang tinggi, mereka pun beralih menggunakan aplikasi kasir Moka POS. Bagi CWIMS, Moka POS benar-benar sangat membantu mereka dari segi real-time report dan juga monitoring. CWIMS pun bisa lebih cepat membuat laporan keuangan dengan tingkat kesalahan yang kecil.
After-sales service Moka POS pun cukup memuaskan karena selama CWIMS menghadapi technical issues, tim Moka POS sangat responsif dalam membantu mereka. Apalagi, sejak 2021, mereka sudah menggunakan bundling Moka POS x Samsung yang mereka anggap sangat menguntungkan dari segi pebisnis.
Pasalnya, dengan harga yang ditawarkan, mereka sudah mendapatkan hardware Samsung dengan aplikasi Moka POS yang dilengkapi berbagai fitur untuk memudahkan pekerjaan CWIMS. Paket bundling tersebut dinilai sangat cocok bagi mereka yang termasuk dalam kategori early entrepreneur.
Mulai dari pihak owner, operation, finance, hingga marketing merasakan dampak yang baik setelah mengadopsi teknologi aplikasi kasir ini. Mereka bisa dengan mudah mengakses data yang berkaitan dengan refund dan juga perhitungan diskon. Segalanya bisa dilakukan hanya dalam sekali klik sehingga lebih mudah untuk pengelolaan bisnis.
Lebih lanjut, Joeshi mengajak para pemula dalam bisnis untuk menggunakan teknologi yang semakin mutakhir.
“Dulu kalau baru punya satu toko, mungkin bakal mikir-mikir dan pakai software yang murah aja. Tapi sekarang CWIMS makin besar dan pastinya butuh aplikasi yang makin efisien, makanya Moka POS ini recommended banget,” ungkapnya. Ia menambahkan, kualitas Moka POS memang sesuai dengan harga yang ditawarkan.
Nah, itulah sepenggal cerita perjalanan salah satu bisnis makanan di Jakarta yang semakin menguatkan cakarnya. Meskipun berawal dari sesuatu yang tidak direncanakan, kini CWIMS berhasil melebarkan sayap dengan 9 outlet yang dimilikinya.
Ke depannya, mereka akan terus mengembangkan usaha agar terus relevan dengan perkembangan zaman.
Nah, bagi Anda para pemula dalam dunia bisnis, rasakan sendiri berbagai manfaat aplikasi kasir yang bisa membantu Anda dalam mengelola keuangan penjualan produk. Ada paket bundling Moka POS X Samsung yang dapat Anda pilih agar bisa langsung mendapatkan device canggih untuk usaha Anda.
Mari ikuti jejak CWIMS dalam mengembangkan bisnis yang sukses dengan dukungan pemanfaatan teknologi. CWIMS #PercayaMoka, Anda?
Artikel ini bersumber dari blog.mokapos.com.